Gaza – Pusat Informasi Palestina: Gerakan Perlawanan Islam Hamas pada hari Sabtu (2/8), menilai pidato terakhir PM Zionis Benyamin Netanyahu dan Menteri Perang Moshe Ya’alon merupakan deklarasi kegagalan, kegalahan dan kepanikan.
Anggota Biro Politik Hamas Izet Rasyq mengatakan bahwa pidato Netanyahu tidak lain membuktikan kepanikan dan kekalahannya, serta pengakuan atas kegagalan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, juga sebagai upaya untuk meningkatkan spirit militernya yang sudah runtuh.
Rasyq menyatakan bahwa penjajah Zionis harus bertanggung jawab penuh atas dampak dari agresi ini dan kejahatannya terhadap warga sipil yang terisolasi di Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina akan terus menghadang agresi Zionis dan membela rakyatnya sampai dihentikan agresi, pembebasan blokade dan dicapainya hak-hak rakyat Palestina secara adil.
Dia menegaskan bahwa darah para syuhada dan korban luka tidak akan terbuang percuma. Penjajah Zionis akan membayarnya dengan harga yang mahal atas kejahatannya dan rakyat Palestina akan menuntut pada komandan Zionis sebagai penjajah perang.
Sementara itu Jurubicara Hamas Fauzi Barhum menilai bahwa pernyataan Netanyahu disampaikan untuk menghadapi krisis yang dialami dia dan militernya. (infopalestina.com/asw)