Tadi malam waktu Kairo (8 malam waktu Palestina/20-8-2014), Netanyahu mengadakan konferensi Pers. Diantara poin yang ia sampaikan, "HAMAS telah kehilangan empati dunia, kecuali dari Turki dan Qatar. Dunia Arab memusuhi HAMAS."
Satu jam sebelumnya, Abu Ubaidah, Jubir HAMAS mengadakan konferensi pers seluruh faksi Jihad Palestina. Ia menegaskan, "Netanyahu malu, karena ia tak berhasil membunuh Muhammad Dhaif (Panglima Al-Qassam) untuk yang keempat kali. Padahal bom yang diledakkan ke rumah dan lingkungan Dhaif sejumlah 8 bom dengan berat total 5 ton. Tapi tidak semuanya meledak."
HAMAS mengultimatum, besok (21/8) jam 6 pagi adalah hari terakhir bagi warga Israel untuk meninggalkan tempat tinggalnya atau berada di bunker dan menghindari tempat ramai. Karena bandara utama Ben Gourion akan menjadi target serangan rudal-rudal HAMAS.
Setelah ancaman Muhammad Dhaif, terjadi hal-hal menegangkan berikut:
1. Israel menunda LIGA Sepakbola profesionalnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
2. Ratusan warga eksodus ke bandara Ben Gourion ke luar.
3. Seluruh penerbangan dari dan ke untuk esok hari dibatalkan.
4. Bursa saham Israel anjlok ke level merah.
Abu Ubaidah menegaskan, "Adh-Dhaif akan menjadi panglima utama bagi pasukan yang akan membebaskan Masjid Al-Aqsha." Ia memerintahkan seluuh tim perundingan gencatan senjata HAMAS-faksi jihad ditarik dari Kairo. Karena proposal Kairo hanya melahirkan mayat-mayat bergelimpangan digempur Israel yang tidak mentaati perjanjian. (Nandang Burhanudin)