Masih banyak orang yang merasa bahwa sebagai muslim sekaligus pekerja profesional, sudah beruntung bila mampu menjalankan kewajiban sholat lima waktu secara sempurna. Ibadah-ibadah lain semisal puasa sunah, membaca qur'an, sholat malam seringkali dinilai sebagai ibadah-ibadah istimewa yang hanya dapat dinikmati mereka-mereka yang sehari-harinya total terjun di bidang agama: bidang yang memungkinkan seseorang mendapat nafkah dunia sekaligus mengejar pahala akhirat.
Benarkah mengejar dunia tidak pernah bisa kita sandingkan dengan kesibukan kita untuk mengejar akhirat? Benarkah kaum profesional tidak sanggup menyibukkan dirinya dengan ibadah-ibadah yang disunnahkan?
Ternyata, romadhan menunjukkan dua fakta penting yang meyakinkan para profesional bahwa mereka pun sanggup mengisi hidupnya dengan banyak amalan. Buktinya?
1. Ternyata, di tengah kesibukan dari pagi hingga sore hari di kantor maupun di tempat-tempat mencari nafkah, ternyata kita tidak mati lemas karena seharian tidak makan minum. Begitu juga yang terjadi ketika kita mengurangi waktu istirahat di malam hari dan menukarnya dengan sholat malam dan membaca qur'an. Keesokan harinya baik-baik saja. Ini menandakan bahwa meskipun harus menuntaskan tugas-tugas sebagai karyawan kantoran atau pun pengusaha, kaum profesional bisa juga menjalankan ibadah-ibadah yang lebih banyak.
Maka, di luar Romadhon pun mereka seharusnya bisa memperbanyak ibadah. Tidak hanya sholat lima waktu dengan sempurna, melainkan juga berpuasa sunnah, membaca qur'an dan menegakkan sholat malam. Bisa,.... pasti bisa!
2. Selama berpuasa kita bisa menahan keinginan dan dorongan untuk makan minum, meredam marah dan bahkan menahan rasa kantuk. Ini menjadi sinyal positif bahwa kita mampu menjadikan ruh sebagai pemimpin dari badan kita.
Seperti kita tahu, ruh dan badan selalu tarik menarik. Jika fisik tubuh kita lebih dominan, seseorang cenderung menjadi pribadi yang lemah. Maka ruh harus menjadi panglima yang memimpin tubuh kita. Ini bisa diterapkan di bulan-bulan lain. Bisa... pasti bisa!
Tapi mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa dua fakta di atas dapat terwujud karena Romadhon memang bulan penuh berkah. Salah satu berkahnya adalah karena adanya dorongan yang luar biasa sehingga yang beribadah bukan hanya satu dua orang, tapi banyak orang.
Nah, itulah satu jalan keluar yang bisa kita jadikan jalan keluar agar ibadah kita tidak sekadar menegakkan sholat lima waktu. Agar sehari-hari kita bisa memperbanyak ibadah, maka jangan lupa untuk mengajak orang-orang lain. Mulai dari keluarga, tetangga dan teman-teman muslim yang kita kenal, beritahu dan libatkan mereka sama-sama ikut kita menjalankan puasa-puasa yang disunnahkan, membaca qur'an, menegakkan sholat malam, menahan emosi, banyak berbagi, dll.
Ketahuilah, memang demikianlah karakter seorang muslim yang benar. Mereka gemar berjamaah, rindu ibadah bersama-sama.
Mochamad Husni
(Praktisi Humas sebuah perusahaan nasional)
twitter: @mochus; facebook: mochusni@yahoo.com
MAU PASANG IKLAN SEPERTI INI?