Partai Demokrat dipastikan akan berada di luar pemerintahan (oposisi) jika pasangan Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.
Hal tersebut diutarakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua saat menghadiri halal bihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia.
"Kalau Jokowi-JK berkuasa, kita akan berada luar pemerintahan," kata Max, Minggu (3/8/2014), seperti diberitakan okezone.
Max juga memastikan, Demokrat tetap akan menjadi bagian dari koalisi merah putih meskipun ada kader Demokrat yang bergabung dengan Jokowi-JK.
"Kami masih konsisten seperti halnya saat pengumuman resmi Demokrat 30 Juni lalu mendukung Prabowo-Hatta. Kita sekarang menjalankan kehormatan partai," bebernya.
Menurutnya, program-progam apa yang diterangkan oleh pasangan Prabowo-Hatta sebelum kampanye pemilu presiden, sejalan dengan apa yang sudah diterapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Partai Demokrat sudah berkuasa 10 tahun, kami tidak mencari kekuasaan. Kami mendukung Prabowo-Hatta karena sejalan dengan program SBY," tukasnya.
Seperti banyak diberitakan, kubu Jokowi-JK berusaha memecah soliditas koalisi Merah Putih dengan mencoba menawari Partai Demokrat dan Golkar untuk bergabung. Upaya ini ditengarai karena Jokowi-JK seandainya jadi dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden nantinya akan terhambat oleh kekuatan DPR (parlemen) yang dikuasai penuh koalisi Merah Putih.
Kekuatan parlemen koalisi Merah Putih sudah terbukti ampuh menggolkan agenda mereka. Salah satu buktinya adalah keberhasilan koaliasi Merah Putih meloloskan UU DM3 yang diantara isinya tentang pemilihan jabatan Ketua DPR RI yang berbeda dengan 2009 dimana partai pemenang pileg otomatis jadi Ketua DPR. (baca: Koalisi Merah Putih Kuasai DPR 2014-2019, PDIP Gigit 2 Jari)
*foto: inilah.com