Jokowi tentunya tak ingin diledek rakyatnya dengan lelucon bahwa agenda pertama "Revolusi Mental" adalah pindah konsumsi dari Premium ke Pertamax. Oleh karenanya ia akan melobi habis-habisan pemerintahan SBY agar segera menaikan harga BBM. Bila perlu langsung setinggi harga pasar internasional.
Tapi tentu saja pemerintahan SBY akan bertahan, enggan menaikan harga BBM di ujung kekuasaannya. Bagaimanapun, ia butuh kesan baik di akhir kekuasaan. Ikhsan Modjo, yang biasanya selalu bersemangat mendukung kenaikan harga BBM, tadi pagi (26/8) di Metro TV cuma mesam-mesem. Ekonom Partai Demokrat ini banyak bicara diplomatis, bahwa seharusnya tim Jokowi-Kalla memikirkan solusi lain selain menyoal kenaikan harga BBM.
Hanya saja, bertahannya SBY bisa juga sebenarnya hanya merupakan alat negosiasi. Pertanyaannya, jika pada akhirnya pemerintahan SBY menaikan harga BBM di ujung kekuasaannya, sesuatu yang secara politik harus dianggap tidak lazim, maka apakah sebenarnya yang telah dibarterkan oleh Jokowi dan SBY?
Mari kita cermati, Pemirsa.
(Tarli Nugroho)