Gaza - Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan, sampai saat ini pihaknya tak mengetahui tentang serdadu zionis yang hilang, tempat maupun kondisi keberadaannya, bisa jadi ia jadi korban tewas saat serangan intensif Israel ke Rafah.
Dalam rilisnya, Sabtu (2/8) Al-Qassam menyatakan, pihaknya telah melakukan investigasi internal terkait kronologis peristiwa yang diklaim Israel sebagai tindak penculikan, sebagai berikut:
Pertama: Apa yang terjadi di Timur Rafah sejak Jumat pagi, pasukan Israel -pihak yang memanfaatkan gencatan senjata kemanusiaan- melakukan infiltrasi militer sejauh dua kilometer di wilayah Rafah Timur, menurut prediksi kami terjadi bentrokan senjata dengan pihak perlawanan disana, sekitar pukul 7 pagi sebelum masuk waktu gencatan senjata. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 10 pagi, pesawat tempur dan artileri Israel melancarkan tembakan intensif ke pemukiman warga, sebagai bentuk pelanggaran nyata gencatan senjata, dengan dalih mencari serdadu mereka yang hilang.
Kedua: Kami kehilangan kontak dengan kelompok mujahid yang berada di kawasan tersebut, yang kami prediksi semua anggota mujahid disana gugur dalam serangan intensif zionis, termasuk serdadu zionis yang diklaim diculik, seandainya memang kelompok mujahid tersebut telah berhasil menawan serdadu zionis saat terjadi bentrokan senjata.
Ketiga: Kami di Al-Qassam tidak memiliki informasi sampai saat ini terkait serdadu zionis yang hilang, maupun tempat dan kondisi keberadaannya.
Keempat: Kami telah menyampaikan kepada pihak mediator yang terlibat dalam penyusunan agenda gencatan senjata kemanunsiaan, bahwa kami setuju untuk melakukan gencatan senjata, dan tidak menyerangan kota-kota zionis, namun dari sisip operasi di lapangan, tidak mungkin menghentikan serangan terhadap pasukan zionis yang terus melakukan infiltrasi ke Gaza, yang terus bergerak sepanjang waktu, dan pasti terjadi bentrokan senjata di lapangan. (qm/infopalestina.com)