7 Kebiasaan (sifat) Muslim dalam AL-FATIHAH


7 Kebiasaan (sifat) Muslim dalam AL-FATIHAH

AYAT 1. Bismillah dalam memulai setiap pekerjaan
( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ )

Tafsir Basmalah
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” (Shifatush Shalah, hal. 64).

- Basmalah... Mengingat Allah dalam setiap kesempatan
- Basmalah... Menghilangkan kesulitan dan mendatangkan keberkahan dan pertolongan Allah
- Basmalah... sebagai Niat yang mendatangkan pahala
- Basmalah... Pasti untuk perbuatan yang baik-baik

AYAT 2. Bersyukur atas segala nikmat yang diterima
( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ )

- Syukur akan membuat hati tenang, hidup bahagia
- Alhamdulillah... ingat nikmat berlimpah: iman islam sehat
- Syukur akan menambah nikmat (14:7)
- "Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur kepadaNya” (Umar bin Abdul Azis)

AYAT 3. Berfikir positif terhadap Allah dan berkasih sayang terhadap sesama
( الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ )

- Semua ketentuan Allah itu baik untuk manusia
"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah" (QS 20:2)

- Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa Alloh memberikan cobaan kepada seorangHamba-NYA yang Sahlih, lalu Alloh berfirman kepada para malaikat-NYA: "Tujuannya adalah agar AKU mendengar suaranya.” (maksudnya adalah do’a dan permohonnya)

- Rasulullah: “Tiada suatu amalanpun yang mendekat ke surga kecuali telah aku perintahkan kalian denganya dan tiada suatu amalanpun yang mendekatkan ke neraka kecuali telah aku larang kalian darinya. Sungguh salah seorang diantara kalian tidak akan lambat rezekinya, sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepada ku bahwa salah seorang dari kalian tidak akan keluar dari dunia (meninggal dunia) sampai disempurnakan rezekinya. Maka bertaqwalah kepada Alloh wahai manusia dan perbaguslah dalam mencari rizki. Maka apabila salah seorang diantara kalian merasa/menganggap bahwa rizkinya lambat, maka janganlah mencarinya dengan bermaksiat kepada Alloh karena sesungguhnya keutamaan/karunia Alloh tidak akan didapat dengan maksiat.”

- Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud: Jalan keluar dan kelapangan hati itu ada dalam keyakinan dan keridhaan hati, sedangkan keresahan dan kesedihan itu ada dalam keraguan dan ketidaksukaan.

AYAT 4. Berorientasi akhirat
( مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ )

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

رَاغِمَةُ مَنْ كَانَتِ الْأَخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَ جَمَعَ لًهُ شَمْلَهُ أَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ
وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلًيْهِ شَمْلَهُ وَلًمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا اِلَّا مَاقَدَرَلًهُ

"Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, prioritasnya akhirat maka Allah menjadikan kecukupan dihatinya, mengumpulkan (memudahkan) urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan dunia itu hina (dunia datang sendiri kepada kita tanpa perlu kita kejar -pent). Dan barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, prioritasnya dunia, maka Allah menjadikan kemelaratan ada didepan mata, mencerai-beraikan urusannya dan dunia tidak datang kecuali sekedar yang ditentukan untuknya." (HR Tirmidzi, dinilai shohih oleh al-Albani)

AYAT 5. Bahagiakan hidup dengan ibadah dan doa
( إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ )

- Kunci bahagia adalah ketenangan hati. Hati tenang manakala gemar ibadah merasakan manisnya iman.
- Doa adalah bentuk tawakal dan kepasrahan pada Sang Maha Kuasa

AYAT 6. Konsisten dalam komitmen
( اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ )

- Jalan hidup seorang muslim sudah terpampang di hadapan, termaktub dalam Al-Quran dan teraplikasikan secara nyata dalam diri Rasulullah.

AYAT 7. Bercermin
( صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ )

- Ada 3 cermin kehidupan yang bisa digunakan. Kehidupan "orang-orang yang diberi nikmat" dari golongan para Nabi, Shidiqin, Syuhada dan Sholihin. Inilah peri kehidupan yang menuju kebahagiaan dunia akhirat. Cermin kedua, "golongan yang dimurkai" dari kalangan Yahudi, yang tau kebenaran tapi sengaja mengingkari. Cermin ketiga, "golongan yang tersesat" dari kalangan Nasrani. Bercerminlah dari dua cermin ini mereka agar kita tidak menirunya.


http://www.jualspreiwaterproof.com/

Baca juga :