Sahur di Purwokerto, Prabowo Minta Maaf Tak Bisa Bicara Manis


Calon presiden, Prabowo Subianto makan sahur bersama ratusan warga di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu 2 Juli 2014. Prabowo nampak lahap sahur dengan lauk sepotong ayam goreng, tempe orek dan kerupuk bersama warga.

Usai sahur di kota kelahiran kakeknya, Prabowo meminta maaf pada warga dan seluruh masyarakat Indonesia akan gaya bicaranya. Dimana gaya bicaranya seringkali menuai kritik dari banyak pihak terutama lawan politik.

"Saya minta maaf. Saya harus bicara dari hati yang paling dalam. Saya nggak bisa bicara manis-manis. Saya nggak pandai bersilat lidah," jelasnya di depan warga disambut takbir dan tepuk tangan.

Ketua dewan pembina Partai Gerindra itu mengatakan, bahwa ini memang dirinya yang sebenarnya. Ia tidak ingin membohongi rakyat dengan mengubah gaya bicara dan penampilannya.

Dalam dialog dengan warga, ia kembali mengingatkan adanya kekuatan besar yang ingin mencuri kekayaan negeri ini dan memanfaatkan kelemahan warga yang mereka anggap bodoh.

"Saya bicara apa adanya. Kekuatan ini yang ingin mencuri, menipu dan menyogok bangsa kita. Saya harus ingatkan. Mereka tidak suka saya bicara seperti ini," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga meminta warga dan simpatisan untuk mengawasi pemilihan presiden nanti. Pengawasan ini harus dilakukan bersama karena ada kekuatan besar yang disebutnya tidak ingin Indonesia maju.

Usai sahur, Prabowo bersama Hidayat Nur Wahid, Priyo Budi Santoso dan para petinggi partai koalisi bergegas menuju mesjid agung. Rombongan melakukan salat subuh bersama. (vivanews)


Baca juga :