Dilansir dari perwakilan assiociated press bersumber dari salah seorang petinggi pemerintah kudeta Mesir urusan keagamaan, bahwa pemerintah kudeta Mesir akan membatasi materi khutbah dan ceramah dalam bulan suci Ramadhan hanya seputar keimanan dan akhlak, ini bagian dari usaha pemerintah kudeta meredam perlawanan dari pihak yang menentang kudeta dimesir
Sumber internal urusan keagamaan Mesir tersebut mengatakan ini bagian dari usaha pemerintah kudeta meredam perlawanan dari pihak Ikhwanul Muslimin, yang dikenal sangat menentang kudeta yang dilakukan pemerintahan As-Sisy. As-Sisy dan kelompok pendukung kudeta meyakini bahwa pengekangan terhadap kebebasan beribadah umat islam, mebatasi materi khutbah jumat di masjid masjid di Mesir merupakan cara jitu untuk mempertahankan eksistensi pemerintah kudeta yang setiap hari mendapatkan perlawanan dari rakyat Mesir.
Sejak tragedi kudeta terhadap presiden resmi Mesir Muhammad Mursi, pemerintah kudeta melalui kaki tangannya dikementrian urusan agama berusaha melarang para ulama untuk berkhutbah dengan membuat oeraturan yang mengada ada, terlebih ulama yang dikenal mendukung perjuangan kaum muslimin.
Lebih anehnya lagi, pemerintah kudeta akan membatasi doa doa dalam qunut dan khutbah agar tidak menyinggung pemerintah kudeta, doa doa yang redaksinya mendoakan keburukan untuk pemerintah kudeta akan ditiadakan, dan i'tikaf bulan ramadhan akan dipusatkan di masjid jami, mengingat rakyat mesir akan menghabiskan sebagian besar waktunya i'tikaf di masjid dan mengisi halaqoh halaqoh keilmuan bersama.
Sejak tragedi kudeta yang menimpa presiden sah Mesir, pemerintah kudeta melalui kementrian urusan agamanya telah mencabut izin lebih dari 12 ribu khotib di berbagai masjid di Mesir, bahkan beberapa bulan belakangan ini kementrian urusan agama Mesir telah menyiapkan materi khutbah yang tidak menyinggung pemerintah kudeta kemudian membagikan kepada khotib yang sudah mendapatkan izin dari kementrian urusan agama di Mesir, ditengah tekanan penutupan terhadap ratusan ribu masjid diseluruh Mesir.
Bahkan Jumat kemarin (27/6) kementrian urusan agama Mesir menekan sebagian besar masjid jami di Mesir agar khotibnya menyampaikan materi khutbah tentang penghematan energi terutama listrik dan gas, menyusul himbauan presiden kudeta Mesir As-Sisy agar rakyat lebih berhemat lagi dalam pemakaian listrik dan gas.
Dan pemerintah kudeta juga berencana melarang aktivitas shalat jumat di masjid masjid kecil di Mesir yang dikenal dengan nama 'zawaya' agar lebih mudah dipantau. (bakhtiar)