Kiyai Khos NU: Prabowo-Hatta Didukung Isyarat Dari Langit

Abah Afandi dan Gus Dur
Indramayu - Menjelang detik-detik hari tenang masa kampanye Pilpres dan semakin memanasnya suhu politik dukungan untuk Prabowo Subianto - Hatta Rajasa kembali muncul, kali ini dari Kiyai Khos Nahdlatul Ulama (NU) yang asli santri dua tokoh inti pendiri NU, tepatnya Ia alumnus Pesantren Tebuireng Jombang di masa asuhan Hadrotussyeikh KH Hasyim Asy’ari dan alumnus Pesantren Tambakberas Jombang di masa asuhan Hadrotussyeikh KH Wahab Hasbullah.

Beliau adalah KH Afandi Abdul Muin Syafi’i (76) kiyai sepuh NU, pengasuh pondok pesantren Asy-Syafi’iyyah, Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu Jawa Barat.

“Semula saya tidak mau lagi terlibat urusan Pilpres, dan utamanya menjauhi sikap terburu-buru menyatakan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres tertentu di pilpres 2014 ini”, tutur kiyai yang akrab disapa Abah Afandi.

“Namun setelah melalui taffakur (Pemkiran,red) sangat panjang, disertai diskusi dengan para ulama. Karena hal ini mencakup masa depan bangsa dan umat, sayapun melakukan shalat Istikhoroh memohon petunjuk Allah SWT, akhirnya saya mendapat keyakinan dan petunjuk bahwa Prabowo-Hatta adalah pilihan tepat untuk memimpin bangsa Indonesia saat ini dan harus didukung”, kata kiyai yang juga pengarang kitab berbahasa Arab “Risalah Al-Muin” ini dengan nada santai, di sela-sela silaturrahim Ramadhan dengan segenap Pengurus dan pengajar di pesantren pimpinannnya itu Selasa malam(1/7) selepas shalat tarawih

“Ini sudah keputusan final saya. Karena dalam tradisi Pesantren dan sesuai ajaran agama, bahwa hasil shalat Istikhoroh yang dilakukan secara berulang-ulang, Insya Allah merupakan keputusan terbaik berdasarkan petunjuk dari langit, dan sayapun akan membaca do’a-do’a khusus warisan dari dua guru saya itu  (KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah, red) untuk kemenangan Prabowo-Hatta”, lanjutnya.

"Saya menilai diantara kelebihan Prabowo-Hatta, meskipun ia tegas secara sikap dan wicara di pentas publik, namun ia cukup bercorak khazanah pesantren, tetap santun dan hormat kepada para ulama, dengan kata lain Insya Allah  akan mampu menciptakan negara yang bermartabat namun eksis menjaga akhlakul karimah”, pungkas pengasuh pesantren tertua di Indramayu yang sering dukunjungi oleh Gus Dur sahabatnya semenjak anak-anak waktu di Pesantren Jombang itu.

(Abdul/Pesantren Asy-Syafi’iyyah)


Baca juga :