Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin membantah pernah memberikan pernyataan apapun pada tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Media itu dibuat sebagai tandingan dari tabloid Obor Rakyat.
"Saya tidak pernah memberi pernyataan apapun ke Obor Rahmatan Lil Alamin. Saya meminta klarifikasi dari pihak Obor Rahmatan Lil Alamin,” tegasnya di Jakarta, Selasa 1 Juli 2014.
Selain itu, ia mendesak pengelola media pro ke pasangan calon presiden dan wakilnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla itu untuk meminta maaf kepada publik. Klarifikasi ini baginya sangatlah penting terutama jelang waktu pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi.
Ma'ruf memastikan sikapnya hingga saat ini netral dan tidak berpihak pada salah satu pasangan capres-cawapres. Apa yang dilakukan Obor Rahmatan Lil Alamin dianggapnya sebagai pencatutan nama tanpa klarifikasi.
Sebelumnya Obor Rahmatan Lil Alamin dalam salah satu cover terbitannya, memuat sembilan sosok ulama kharismatik dengan judul “Fatwa Sembilan Kiai, Jokowi-JK Lebih Maslahat”.
Kesembilan tokoh itu di antaranya, Ketum MUI yang juga Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, KH Maruf Amin, Gus Mus (KH Mustofa Bisri), KH Solahudin Wahid, Gus Ali (Sidoarjo), dan KH Hasyim Muzadi. Ini yang dipermasalahkan oleh Wakil Ketua MUI.
Diketahui, tabloid ini dibuat oleh pemenang konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan. Ia mengakuinya dalam sebuah jumpa pers di Hotel JS Luwansa, Jumat pekan lalu.
Dahlan menjelaskan awal pembuatan tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin berasal dari ide teman-teman relawan. Menurut Dahlan, para relawan ingin membuat pemberitaan yang baik dan berimbang, daripada berita palsu seperti yang dilakukan tabloid Obor Rakyat. (ita/vivanews)