Ketua Progres 98, Faizal Assegaf mengklarifikasi pemberitaan miring saat aksi demo di gedung KPK kemarin (30/7).
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivis Progres 98 melakukan demo mendesak KPK agar menindaklanjuti laporan mengenai adanya dugaan praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Aksi damai ini akhirnya berakhir dengan dibubarkannya massa oleh aparat polisi dan lima aktivis Progres 98 diciduk. (baca: Demo Desak KPK Usut Korupsi Jokowi, Aktivis Progres '98 Diciduk Polisi)
Selain berita tentang dibubarkannya demo ini, media juga memberitakan bahwa demo Progres 98 di KPK itu menggunakan massa bayaran.
Menanggapi berita miring ini, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf membantah. Lewat akun facebooknya, Assegaf menuding ada oknum aparat dan wartawan bayaran yang sengaja mensetting berita kebohongan itu.
Berikut pernyataan lengkap Assegaf (link fb):
OKNUM APARAT POLDA METRO JAYA dan WARTAWAN BAYARAN dari media LIPUTAN6.COM menyebarkan berita kebohongan dengan memanfaatkan dua orang yang mengku demo bayaran. Tujuannya untuk membuat kampanye hitam kepada aksi damai Progres 98 di Gedung KPK sore hingga malam tadi, yang berakhir dengan penangkapan 5 aktivis Progres 98.
Diduga berita ini sengaja dibuat oleh Wartawan bayaran Polda dan pendukung Jokowi bernama Muhammad Ali (reporter liputan6.com). Inilah bukti di mana aparat polisi dan wartawan bayaran makin panik menghadapi tuntutan kami ke KPK untuk memeriksa Jokowi dan Megawati.
Kita punya dokumentasi foto dan visiul sejak aksi hingga ditangkap oleh aparat polisi. Besok kita akan ke kantor redaksi liputan6.com, meminta penjelasan lebih rinci dan akurat, kalau tidak bisa dibuktikan maka kita akan seret ke jalur hukum. Kemarin bikin fitnah tentang twitter Ahmad Dani, kini mulai panik lalu buat rekaysa berita fitnah dari liputan6.com yg merupakan corong Jokowi.... kampungan !