Amal Bukan Sebab Masuk Surga? (Kritik Atas "Klarifikasi" Prof. Quraish Shihab)


Oleh Abdullah Haidir
(Riyadh, Saudi)

Sebenarnya maju mundur juga menurunkan tulisan ini, khawatir dapat tuduhan macam-macam (fitnah, tak paham, dll) apalagi dari orang sekelas ustaz TKI berbanding prof. DR. dan ahli tafsir ternama. Namun, bismillah, saya turunkan juga tulisan ini dengan niat saling menasehati tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Quraish Shihab. Moga ada manfaat yang dapat diambil.

1. Kita apresiasi "klarifikasi" Pak Quraish tentang ucapannya 'tidak ada jaminan Rasulullah saw masuk surga'. Meskipun masih terkesan muter-muter jawabannya, namun setidaknya beliau telah nyatakan bahwa uraiannya bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul akan masuk surga.

Sebenarnya lebih elegan kalau beliau katakan 'Saya minta maaf, saya ralat ucapan saya yang menyatakan 'tidak ada jaminan Nabi Muhamad masuk surga'. Karena memang itu kesimpulan yang langsung dapat ditangkap oleh siapapun yang mendengar ucapannya. Bahkan dia tekankan dengan kata-kata 'saya ulangi lagi…' Silakan perhatikan lagi ucapannya di tayangan tersebut. Hanya saja, banyak yang sudah kadung terkesima dengan ilmu dan nama besar beliau, sehingga kata-kata tersebut masih  ingin dicarikan pembenarannya. Sedangkan bagi yang mengkritiknya hanya ada dua pilihan; Tidak tahu atau ingin fitnah.

2. Pernyataan beliau "Ini karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah." juga sebenarnya tak kalah berbahayanya dari sebelumnya.

Kalau amal baik atau amal saleh bukan sebab masuk surga, lalu buat apa beramal? Apa kedudukan amal? Buat apa Allah turunkan ajaran-Nya melalui Kitab dan Rasul-Nya yang memberi kita panduan untuk beramal saleh dan menyerukan kita beramal saleh? Kemudian di akhirat nanti ada hisab, mizan (timbangan) terhadap amal saleh, untuk apa semua itu kalau amal saleh bukan sebab masuk surga? Dalam Al-Quran, nyaris tidak disebutkan kalimat 'Orang-orang beriman' kecuali disandingkan dengan 'Dan mereka yang beramal saleh'  (allaziina aamanuu wa amilushshalihaat). Karena itu, para ulama memasukkan amal sebagai bagian dari iman. 

Surat Az-Zukhruf ayat 72,

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Az-Zukhruf: 72)

umumnya disimpulkan oleh para ulama tafsir bahwa amal merupakan sebab masuk surga. 

Saya kutip beberapa kitab tafsir tentang ayat ini;

Tafsir Ibnu Katsir; 

 أي: أعمالكم الصالحة كانت سببا لشمول رحمة الله إياكم، فإنه لا يدخل أحدًا عمله الجنة، ولكن بفضل من الله ورحمته

Maksudnya adalah Amal-amal saleh kalian merupakan sebab datangnya rahmat Allah kepada kalian, karena amal seseorang  tidak memasukkannya ke dalam surga, melainkan karunia dan rahmat Allah. (7/239)

Tafsir At-Tahrir Wat-Tanwir, Ibnu Asyur;

والباء في للسببية وهي سببية بجعل الله وعده

Huruf "ب" dalam ayat  بما كنتم تعملون  menunjukkan 'sebab' sehingga Allah memenuhi janjinya. (13/321)

At-Tafsir Al-Muyassar, disusun oleh sejumlahahli tafsir dibawah bimbingan Syekh Abdullah bin Abdul-Muhsin At-Turky; 

وهذه الجنة التي أورثكم الله إياها؛ بسبب ما كنتم تعملون في الدنيا من الخيرات والأعمال الصالحات، وجعلها مِن فضله ورحمته جزاء لكم

"Surga yang Allah berikan kepada kalian adalah karena sebab amal yang kalian lakukan di dunia berupa amal kebaikan dan amal saleh yang dengan karunia dan rahmat Allah surga dijadikan balasannya bagi kalian."

Jika dikatakan bahwa amal bukan satu-satunya sebab seseorang masuk surga itu lebih tepat. Karena memang di sana ada rahmat dan karunia Allah Ta'ala yang menjadikan amal sebagai sebab seseorang masuk surga.

Hal inilah yang dinyatakan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitabnya, Jami'ul Ulum Wal Hikam, 1/70l

لن يدخل الجنة أحد منكم بعمله فالمراد والله أعلم أن العمل بنفسهلا يستحق به أحد الجنة لولا أن الله عز و جل جعله بفضله ورحمته سببا لذلك والعمل بنفسهمن فضل الله ورحمته على عبده فالجنة وأسبابها كل من فضل الله ورحمته

"Ungkapan 'Tidaklah seseorang dari kalian masuk surga karena amalanya' Maksudnya adalah –wallahua'lam- bahwa amal saja tidak menyebabkan seseorang berhak dapat surga kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah yang menjadikan amal tersebut sebagai sebab untuk itu. Amal itu sendiri merupakan karunia dan rahmat Allah terhadap hambaNya. Maka surga dan sebab-sebabnya, seluruhnya merupakan karunia Allah dan rahmat-Nya.

Menyatakan begitu saja bahwa amal bukan sebab masuk surga, tapi itu hak prerogratif Allah, dapat menggiring sikap meremehkan amal saleh atau bahkan mencampakkannya, untuk kemudian dia hanya berharap rahmat dan karunia Allah saja. Ini jadi mirip prinsip kaum liberal yang terkenal anti syariat. Wallahu a'lam.

Hadaanallahu wa iyyaakumajma'iin.


Baca juga :