Oleh Zulfi Akmal
Siapa pun presidennya hidup kita akan begitu-begitu saja.
Yang petani tetap jadi petani. Yang pedagang tetap jadi pedagang. Guru dan dosen tetap jadi guru dan dosen. Yang miskin tetap miskin. Yang kaya begitu juga.
Begitulah ungkapan sebagian kita, yang menurut saya itu adalah ungkapan ke-apatis-an dan tidak mau peduli.
Sebenarnya karena cara pikir begitulah yang membuat hidup kita hanya begitu-begitu saja. Tidak mau peduli dengan keadaan, yang sebenarnya keadaan itu sangat mempengaruhi keadaan diri kita.
Kalau setiap kita menentukan pilihan siapa yang akan diangkat jadi pemimpin dengan mempelajari secara serius, penuh kesadaran, bukan asal-asalan, apalagi tidak mau peduli, pasti hasilnya tidak akan begitu-begitu saja.
Tidak menjadi masalah kita jadi petani, tapi petani yang bermutu. Yang berkualitas, mampu menghasilkan sesuatu yang banyak lagi berkualitas dengan modal yang rendah dan kerja yang ringan.
Di Barat orang juga bertani dan beternak. Tapi dengan hasil pertanian mereka mampu keliling dunia. Bisa menikmati hidup. Padahal mereka bekerja tidak seberat kita bekerja, karena semua dikerjakan serba pakai mesin dan alat canggih, alias mereka bekerja pakai ilmu bukan hanya mengandalkan otot.
Kalau ingin berubah mulai lah dari peduli terhadap lingkungan. Karena kita kaya, hidup lebih terhormat, mudah, dan senang tidak mungkin bisa diwujudkan dengan seorang diri, namun dipengaruhi oleh orang lain di sekitar kita, juga oleh kondisi politik dan keamanan.
Jangan sampai kita cuek dengan situasi yang berlaku, merasa tidak ada kepentingan di sana, padahal tanpa kita sadari tangan-tangan orang lagi bermain untuk menghisap dan menyengsarakan kita.
Peduli dengan lingkungan itu sebenarnya peduli dengan diri sendiri.