Forum Mahasiswa Ilmu Politik UNJ Ajak Tidak Pilih Jokowi


Sejumlah mahasiswa ilmu politik Universitas Negeri Jakarta mengajak mahasiswa untuk tidak memilih calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Ajakan itu menjadi bukti perlawanan atas tindak penganiayaan yang dilakukan simpatisan Partai PDIP dan tim sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla, terhadap mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 17 Juni lalu.

Ajakan diungkapkan Badan Eksekutif Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Jakarta yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Jakarta, di Celcius Cafe, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu, 28 Juni 2014.

Menurut Ketua BEM Fakultas Ilmu Politik UNJ, Rajib Ridwan, tindakan yang dilakukan simpatisan dan timses Joko Widodo merupakan contoh buruk bagi kedamaian, kebebasan, serta ketentraman bangsa Indonesia.

"Kami dari Forum Mahasiswa Ilmu Politik UNJ, meminta kepada pihak yang berwajib  Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Rajib.

Raden Hidayatullah, koordinator Forum Mahasiswa Ilmu Politik UNJ, juga mengatakan tindakan yang dilakukan simpatisan PDIP merupakan potret buruk yang dilakukan oleh partai yang selama ini menggaungkan demokrasi.

Penganiayaan yang dilakukan simpatisan PDIP kepada mahasiswa dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta ini terjadi saat simpatisan PDIP melakukan konvoi di depan kampus UII di Jalan Taman Siswa, hari Senin, 17 Juni 2014. Sekitar pukul 14.20 WIB, mendadak terjadi pemukulan terhadap mahasiswa yang dilakukan salah satu simpatisan itu.

Ajakan mahasiswa UNJ untuk tidak memilih capres dengan nomor urut 2 ini, seolah menjadi nafas segar bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Tim Kampanye Nasional Prabowo Hatta, Andre Rosiade mengatakan penolakan itu merupakan bukti mahasiswa akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden di Pilpres 9 Juli nanti.

"Ini jelas ya, kalau dia nggak pilih nomor 2, artinya dia pilih nomor 1," ujar Andre.

Sementara itu, ketika ditanya apakah UNJ akan memilih Prabowo sebagai presiden, Raden hanya menegaskan ia tidak akan memilih pasangan calon nomor 2.

"Ya teman-teman bisa menyimpulkan sendirilah ," ujarnya. (adi/vivanews)
Baca juga :