"Arti sebuah kesetiaan... pada jalan Dakwah"


Hai sahabat pujangga,
Gimana kabar kalian?

Semoga kalian tetap sehat, baik, bahagia dan selalu bermanfaat untuk orang lain :)

Hari ini, prof akan berbagi cerita kepada kalian tentang arti sebuah kesetiaan,
Kesetiaan yang tiada habisnya untuk menjaga cinta suci dengan tuhanNya.

"Walau raga harus hancur,
Mesti jiwa harus tersayat,
Namun cinta ini akan tetap kuperjuangkan untukMu wahai sang pemilik 'Ars."

Sahabat, pernah melihat film titanic?

Film cinta yang dikemas dengan begitu banyak cobaan dan tantangan, namun akhirnya mereka berdua siap mati bersama demi kesetiaan cinta mereka ketika kapal mulai tenggelam,

Film ini banyak mengandung romantisme percintaan dan kesetiaan;
Bagaimana kita tetap bisa terus saling menolong, berbagi, melindungi dan setia walau badai ujian menghampiri; sampai pada kesetiaan yang tak bertepi, yaitu mati dan berkorban demi cinta.

Disini, prof tidak akan bercerita lebih jauh tentang titanic-nya, namun mau berbagi rasa dan cerita tentang sebuah arti kesetiaan karena cinta.

Cerita disini, adalah cerita kenyataan yang sengaja disajikan untuk kalian agar bisa mengambil pelajaran dan hikmah yang terserak,

cerita cinta ini bukan-lah cerita romantis yang seperti biasa, akan tetapi cerita ini mengandung unsur cinta yang lebih besar dan lebih kekal yaitu cinta kepada Allah lewat Dakwah,

Simak yuk kisah prof,

Kemarin, saya berkesempatan untuk bisa silaturahim dan menjenguk ustad tercinta, ustad yang sangat sangat baik dan ramah, begitu kuat dan teguh, walau cobaan selalu mengujinya,

Silaturahim kali ini terasa berbeda, karena pada kesempatan ini prof bersilaturahim didalam penjara,!
Penjara Yang dijaga oleh para polisi militer dan jendral berbintang 2,
Berlapis jeruji besi yang rapat, dan kuat,
Disana juga ada anjing yang sangat ganas, bergigi Tajam, memanjarkan lidah, berliur dan berwajah seram seperti anjing Helder yang siap menyiksa siapapun ketika perintah dilontakan.

Ada pertanyaan yang mungkin menelusuk kedalam hati kalian,
Bagaimana bisa, seorang ustad yang begitu baik dan ramah bisa masuk kedalam penjara yg begitu ketat,??

Ceritanya sangat sangat panjang, prof tak akan bisa menceritakan detilnya, namun, fitnah ini dimulai pada tahun 2012 bulan desember,
Banyak fitnah yang ditudingkan ke guruku tersebut sehingga ia sekarang dijatuhkan hukuman dan dijebloskan kedalam penjara,
Ceritanya sangat paanjaaaang dan penuh dengan konspirasi serta fitnah yang sangat sangat keji,
Dimulai dari tuduhan kasus korupsi, namun akhirnya tak terbukti,
Lalu tuduhan pencucian uang, namun buktinya pun tak ada.
Lalu tuduhan penyalah gunaan kewenangan, namun disanggah pihak saksi bahwasanya ia tidak bersalah, akan tetapi fitnah lainnya terus berdatangan tanpa henti sehingga membuat hati ini terasa sedih dan ingin membela, akan tetapi besarnya fitnah dan cobaan sehingga diri ini tak mampu berbuat apa apa, selain berdoa.

("Ya Allah, Berikanlah kesabaran kepada "nya" dan berkahilah keluarga "nya" ")

Hanya doa itu yang bisa prof lantunkan ketika berdoa,
Yaaaaah, mungkin tak ada efek secara real,
Namun prof yakin, Allah maha kuat dan hebat, bisa memberi pertolongan kepada hambanya yang terdzholomi.

Lantas, dimana letak kesetiaan itu?

Hmmm., begini sahabat,
Ustad/guruku tersebut sudah lama berjuang untuk menciptakan indonesia yang lebih maju dan sejahtera lewat sebuah jamaah yang menaunginya,
Ia juga pernah ikut membantu kaum muslimin di afgan dengan menjadi prajurit pembela,

Ia betul betul sudah mewakafkan dirinya hanya untuk berjuang demi kebangkitan islam dan kesejahteraan indonesia.
Sehingga ia dengan teman temanmya berusaha untuk bisa menjadi pengambil kebijakan di pemerintahan indonesia lewat berpolitik, dengan niat untuk beribadah dan berjuang lewat kebijakan yang memajukan rakyat indonesia.

Namun, apalah daya, fitnah dan ujian bertubi tubi datang hingga ia di jebloskan ke dalam penjara,
Satu tak terbukti, ada fitnah yg ke dua,
Fitnah yang ke dua pun kalah, datang fitnah yang ketiga, fitnah ketiga pun tak berlandasan maka muncullah yang keempat dan banyak lagi.

Ada yang unik,,dimana seluruh penjara berisikan orang orang yang jahat dan kotor, bahkan banyak orang yang sudah men-cap- bahwa orang yg dipenjara itu buruk, namun ternyata tidak.
Masih ada seseorang yang baik, difitnah dan dijebloskan ke dalam penjara, sehingga didalam penjara ia tetap menjadi rujukan ilmu, beliau sering menjadi imam shalat, diminta untuk mengisi ceramah dan kultum, terutama saat bulan ramadhan lalu,
Beliau begitu sabar dalam berdakwah, walah posisinya sudah dipenjara.

Coba bayangkan sahabat,
Jika ayahmu masuk kedalam penjara,
Bagaimana rasanya!?
Bagaimana??
Apakah kalian merasakan bahagia??
Atau merasakan kebebasan karena tak ada ayah yang mengawasi??
Bagaimana dengan kewajiban nafkah jika seorang ayah masuk penjara?
Bagaimana perasaan seorang istri jika suaminya dipenjara?
Dan apa komentar orang yg disekeliling rumah kita jika ada yg dipenjara?
Bahagiakah kalian?

Tentu tidak,!
Kita pasti akan merasakan kesedihan, ketakutan, ocehan buruk dan lainnya,

jikalau ayah kalian masuk penjara, rasanya pasti sedih dan mau menangis,
Betulkan?

Akan tetapi, guruku tersebut tetap ber-baik sangka kepada Allah, dan ia tetap semangat untuk berdakwah, juga menyebarkan risalah islam walau dipenjara sekalipun.

Inilah, kesetiaan sejati bagi seorang muslim untuk bisa terus istiqomah dalam berdakwah dan berjuang untuk menyebarkan risalah islam sehingga lambat laun cahaya islam akan memajukan negri itu sendiri.

Ia begitu sadar bahwa hidup ini perjuangan.
Ia sangat paham bahwa hidup ini adalah mengabdi.
Ia mengerti bahwa kenikmatan yang abadi hanyalah surga,
Maka ia rela berdakwah dan terus berjuang walaupun jiwa raganya mati dalam ke-syahidannya.

Cinta selalu meminta pengorbananmu,
Hingga jantungmu sudah tidak kuat lagi menahan beratnya ujian,
Lalu ia berhenti berdetak,
Dan pada saat itulah kau disebut sebagai seorang pujangga sejati, yang setia kepada cintamu.

Sebuah catatan dan oretan tak berarti, bagi kalian yang tak ingin memahami apa arti kesetiaan sejati.
Kesetiaan yang membutuhkan tetesan keringat, bahkan darah sekalipun
Kesetiaan yang menuntut jiwa dan ragamu untuk lelah,
Kesetiaan yang merenggut kebahagian dan kenyamanan hidupmu.
Hingga Allah memanggilmu dalam perjuangan.

Kesetiaan ibarat proses metamorfosis kupu-kupu,
Sang daun rela dimakan ulat untuk terus tumbuh, sang ulatpun merasakan sangat sangat sakit tuk berubah menjadi kepompong,
Larva ulat juga harus Sangat sangat sabar didalam kepompong yang pengap dan sempit,
Ia tak bisa bergerak, bermain, apa lagi melihat indahnya dunia,
Hingga pada akhir proses itulah,
keluar seekor kupu kupu yang indah, berwarna warni pelangi, menari diatas bunga mawar merah, menebarkan keindahan dan kecantikanya kepada seluruh alam.

Itulah kesetiaan.
Berkorban dan berjuang sampai titik nadi terakhir.
Walau kebahagiaan tak pernah terasa dan mampir di bibir
Karena waktu telah memanggil kita agar beristirahat selamanya di surga yang penuh degan kenikmatan air.

Sebelum prof akhirkan tulisan ini,

Tak lepasnya bibir ini selalu berdoa,
"Ya Allah, berilah kesabaran kepadanya, dan berkahilah keluarganya"
Amiin

Untuk ustad dan guruku tercinta,
Yang ada dalam jeruji besi sana,
Semoga doa ini bisa selalu menembus baja-baja yang kuat sekalipun,
Agar dirimu bisa tetap teguh dalam perjuanganmu.
Amiin.

By : Inspirator Ibadurrahman

*sumber: http://www.profesorcinta.com/2014/06/arti-sebuah-kesetiaan.html

Baca juga :