Sepekan jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin yakin target suara menjadi tiga besar nasional dan Jawa Tengah. Hal itu merujuk kepada naiknya elektabilitas partai pimpinan Anis Matta ini dalam rilis survey terbaru. Selain itu, banyaknya massa yang hadir dalam setiap kampanye akbar yang digelar PKS semakin menguatkan argumen bahwa suara PKS akan naik secara signifikan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, Abdul Fikri menyatakan rasa optimismenya terkait dukungan terhadap PKS yang terus menanjak di provinsi ini. Setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta, Jateng akan menjadi lahan suara baru bagi PKS. Ini merujuk kepada tiga kampanye terakhir di Semarang dan Kota Tegal dihadiri tak kurang dari 30 ribu massa, walaupun tanpa kehadiran jurkam nasional ataupun hiburan artis papan atas.
Karena itu tak salah jika kampanye nasional PKS hari terakhir tanggal 5 April besok digelar sekaligus di dua kota Jateng, Salatiga dan Solo. Kampanye ini akan dihadiri langsung oleh Presiden PKS Anis Matta dan Sekjend Taufiq Ridho. "Agenda kampanye nasional ini juga sebagai sarana untuk mengecek kesiapan para kader dalam mensukseskan suara PKS di Jateng,”kata Fikri, Kamis (3/4/2014) di Semarang.
Adapun alasan dipilihnya Salatiga dan Solo di penutup kampanye nasional PKS ini karena bagi PKS kedua kota tersebut merupakan simbol atau representasi Indonesia. Salatiga adalah simbol miniatur Indonesia. Walaupun tidak luas wilayahnya, di Salatiga penduduknya sangat multietnis. Terdiri atas berbagai penganut agama dan kepercayaan. Mereka hidup damai, rukun, saling menghormati dan berkembang secara dinamis.
"Dengan dipilihnya Salatiga, PKS ingin mengirimkan pesan ke publik, walaupun menyandang sebagai partai Islam, PKS terbuka untuk bekerjasama dengan siapapun tanpa memandang latar belakang suku dan agama selama untuk kemajuan bangsa," tegas Fikri yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil 9 (Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes).
Sedangkan alasan Solo sebagai lokasi rangkaian akhir kampanye, karena kota tersebut merupakan salah satu simbol pusat kebudayaan Jawa, kata pria asli Tegal ini. Pihaknya ingin menegaskan, PKS dan para kadernya selalu tumbuh berkembang bersama dan selaras dengan budaya lokal setempat. “Di Solo ini misalnya, para kader PKS selalu mewarnai corak aktivitasnya dengan semangat budaya dan filosofis adiluhung Jawa."
Terpisah, panitia pengarah kampanye Solo, Hadi Santoso menyatakan setidaknya total 20 ribu massa siap menyemarakkan gelaran kampanye terakhir PKS tersebut. Hadi juga menyebut bahwa PKS ingin menutup kampanye dengan santun dan beretika, sehingga dipilih Solo sebagai tempat kampanye.
“Kampanye identik dengan persaingan, perseteruan dan saling berkompetisi yang mengarah pada saling menjegal, menyindir dan mencela yang lain. Sehingga kita menutup kampanye nasional kita di Solo karena kota ini merupakan simbol budaya, seni dan keindahan, PKS ingin mengakhiri rangkaian kampanye ini dengan nuansa cinta yang disentuh dengan sisi budaya,” pungkas pria yang juga Caleg PKS DP IV Jateng (Sragen, Wonogiri dan Karanganyar) ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rencananya kampanye akbar di Salatiga akan digelar di Lapangan Tingkir sekitar pukul 09.00 WIB yang dilanjutkan dengan pawai keliling kota. Sementara di Solo, kampanye nasional PKS dipusatkan di GOR Manahan Solo mulai pukul 13.00. Dalam kedua kegiatan kampanye tersebut akan dimeriahkan oleh berbagai hiburan kesenian tradisional Indonesia.