Logika Kampungan PKS


Sudah beberapa malam ini, aku pulang cukup larut malam. Setelah pulang kerja, langsung nongkrong dengan warga. Mendatangi pusat-pusat tongkrongan warga di perkampungan hanya untuk sekedar ngobrol atau ketemu saja.

Dari nongkrong-nongkrong inilah, aku menemukan bagaimana mereka tetap dan terus bersama PKS. Logika-logika yang bisa saya simpulkan adalah sebagi berikut :

1. Siapapun calegnya yang penting PKS
Mereka memandang PKS secara institusi dan sistem. Bagi mereka siapapun calegnya, mereka tidak pernah peduli, karena dengan sistem kaderisasi yang kuat di PKS maka kapabelitas dan kompetensi caleg akan sama kualitasnya.

2. Melihat caleg bukan PKSnya
Mereka tertarik pada PKS bukan karena PKSnya, tetapi karena melihat calegnya. Bisa jadi karena caleg tersebut memberikan kontribusi positif personal kepada mereka. Bisa jadi karena adanya hubungan darah, pertemanan, emosi dan kesama-kesamaan lainnya.

3. Melihat kontribusi PKS
Mereka tertarik dengan PKS karena kiprah para kadernya dilingkungan mereka. Keaktifan kader PKS dalam berkontribusi dimasyarakat, seperti baksos, pendidikan anak usia dini, dan pengajian.

4. Dilibatkan dalam kegiatan PKS
Mereka tetap bersama PKS karena sering dilibatkan dalam acara dan kegiatan PKS. Juga, dilibatkan menjadi saksi, pengurus tingkat RT, RW dan Desa. Jadi seksi repot seperti pemasangan bendera, pamlet juga direct selling. Semakin banyak melibatkan mereka dalam PKS makan akan semakin banyak yang bergabung dan bersama PKS

5. Memperhatikan Media
Walau bombarding pemberitaan negatif ke PKS cukup gencar sejak kasus LHI, ternyata beberapa warga justru menjadi semakin terbuka. Kepenasaran mereka terhadap kasus LHI di TV, termasuk acara Lawyer Club di TV One juga kasus-kasus korupsi yang melanda partai-partai lain, mereka berkesimpulan bahwa PKS secara trak record masih memiliki rekam jejak yang lebih baik dari partai-partai lain.

6. Kinerja Kepala Daerah
Beruntung berada di wilayah yang Gubernurnya dari PKS. Saat ngobrol dengan mereka, banyak obrolan capaian-capaian positif yang dilakukan Ahmad Heriyawan sebagai Gubernur Jawa Barat.
Bagi kader Posyandu, saat ini Aher berhasil membangun Posyandu hampir di setiap RW, support honor dan fasilitas cukup baik. Bagi warga miskin, progaram listrik gratis, beda rumah cukup populer.

Bagi warga umumnya, pertambahan jumlah kelas sekolah, program infrastrukur Desa menjadi bahan obrolan warga tentang kesuksesan Aher.

7. Banyaknya atribut PKS
Rajinnya kader-kader PKS melakukan pemasangan atribut PKS cukup berpengaruh kepada opini warga kampung. Beberapa warga biasanya memilih berdasarkan arah angin yang sedang ramai. Bila atributnya banyak, banyak warga yang berfikir bahwa pendukungnya pun akan banyak.

Dengan logika takut kalah dan takut sendirian, biasanya beberapa warga yang berkarater seperti ini akan memilih PKS.

8. Kepribadian kader PKS
Walau tinggal dikampung, umumnya kader PKS memiliki ciri khas yang unik. Lebih berpendidikan, bisa mengelola keluarga dengan baik, bisa mendidik anak-anaknya. Dengan fenomena ini, biasanya menjadi acuan mereka bagaimana gambaran besar PKS dengan melihat bagaimana cara kader PKS mengelola keluarganya.

Sebenarnya masih banyak yang terekam dari obrolan bersama warga di desa saya. Semoga ini bisa menjadi bekal kemenangan PKS.


*by Nasrulloh Mu
(Kompasiana)


Baca juga :