Caleg PKS asik Tilawah Al-Quran |
Oleh Irfan Aulia Syaiful
Selepas sholat saya merenung mengenai seperti apa hasil pemilu. Siapa yang akan jadi juara, siapa yang akan jadi pecundang. Siapa yang naik suaranya, siapa yang turun suaranya. Hasil pemilu berbeda dengan hasil survei. Hasil survei mengikuti metodologi tertentu yang bila dijalankan dengan tertib bisa menghasilkam deskripsi tertentu. Hasil survei adalah sebuah foto mengenai sesuatu. Hasil pemilu adalah dinamika. Seperti layaknya dinamika, ia bisa persis seperti hasil survey, atau berbeda amat jauh dengan hasil survey.
Saya tak ingin berbicara metodologi pada artikel ini, saya ingin merenungi nasihat ustaz rahmat abdullah. Sebuah nasihat sederhana, ia bilang kira kira seperti ini, sesungguhnya hasil suara kita berbanding lurus dengan tilawah kita. Sebuah perumpamaan yang sangat indah untuk menggambarkan bagaimana penentu kemenangan dalam pemilu bukan sekedar kerja kerja kita tapi juga kebersamaan kita dengan Allah. Apa lagi yang lebih indah dari suara tilawah al quran?
Nasihat ini terasa sangat menyejukkan. Hari ini kita melihat di tengah keriuhan suara musik panggung, iklan iklan di tv, pencitraan yang menggelombang, kita terkadang merasa kecil. Seolah olah suara kita tenggelam oleh air bah, namun saya ingin mengingatkan kembali nasihat ust rahmat mengenai seberapa banyak kita bertilawah, seberapa akrab kita dengan Al Quran. Ingat sahabatku bahwa suara tilawah kita yang istiqomah itu didengar oleh penghuni langit, sehingga tak sampai hati mereka membiarkan kita bekerja sendirian. Innaallaha ma'as shobiriin.