Oleh Ustadz Usman Jakfar
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka mau memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka dan Allah tetap akan menyempurnakan cahaya-Nya, sekalipun orang kafir itu tidak suka. (QS al-Shaf : 8)
Tadabbur ayat:
1. Keinginan mereka untuk memadam cahaya Allah tidak akan pernah berhenti, sebab itu diungkap dalam bentuk fi'il mudhari` (menunjukkan kontiniu). Ini adalah sunnatullah dalam dakwah.
2. Mereka memadam cahaya Allah ibaratkan memadam cahaya matahari dgn hembusan dari mulut mereka (al-tafsir al-kabir), emangnya bisa? sungguh satu perbuatan yang sia-sia.
3. Allah akan tetap menyempurnakannya, sekalipun mereka tidak suka. Hal ini telah ditetapkan oleh Allah Shubhaanahu wa Ta`aala dalam ayat dibawah ini dimana Allah menyebutkan 3 bentuk taukid: 1. Fiil كتب (menetapkan) 2. Lam taukid dan 3. Adalah nun taukid thaqilah.
كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Allah telah menetapkan, (Allah berfirman): “Aku dan Rasul-ku akan mengalahkan mereka, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa. (al-Mujadilah:21)
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Sesungguhnya Kami akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia ini. (Ghafir:51)
Dalam ayat ini disertai dengan dua bentuk taukid; 1. Inna (sesungguhnya), 2. Lam taukid
4. Hanya waktu datangnya kemenangan itu tidak diberitahukan oleh Allah, yang pasti akan datang dan hanya Allah yang Maha Mengetahuinya. Sama seperti pertanyaan Umar ibn Khattab kepada Rasulullah shallaahu `alaihi wa sallama saat beliau belum bisa menerima isi perjanjian Hudaibiyyah. Umar berkata: Bukankah baginda rasulullah? “Iya”, jawab baginda. “Bukankah baginda telah mengatakan bahwa kita akan masuk Mekkah?” desak Umar lagi. “Iya”, jawab baginda, akan tetapi aku tidak mengatakan tahun ini kan? Umar pun terdiam.
5. Sama juga seperti pertanyaan sahabat, kapan qiamat itu terjadi? Hanya Allah Yang Maha Mengetahuinya, yang jelas qiamat itu pasti datang.
6. Yang penting disini bukan masalah waktu, tetapi adalah masalah ماذا أعتدت لها؟ , apa yang telah anda siapakan untuk menyambut kedatangan qiamat? Ini yang semestinya menjadi fokus, dan itu yang ditegaskan oleh baginda Rasulullah terhadap sahabat yang bertanya tentang “kapan hari Qiamat?”
7. Jika, kita kaitkan hal ini dengan waktu datangnya kemenangan, bahwa sesungguhnya kemenangan itu adalah sesuatu yang pasti, tetapi fokusnya bukan pada waktu datangnya kemenangan itu, akan tetapi adalah “apa yang telah kita siapkan untuk menyambut datangnya kemenangan tersebut?”.