Relawan PKS tidak akan pernah berhenti membantu warga walau peralatan seadanya |
Tokoh muda Jakarta, Muhammad Idrus, mendesak Pemda DKI Jakarta agar fokus menangani masalah banjir secara taktis dan strategis. Tidak perlu menyalahkan instansi atau daerah lain terkait banjir kiriman.
"Gubernur perlu menegur Wagub Ahok yang menuding Pemkot Depok ikut bertanggung jawab dan menyalahkan pengungsi yang tak mau meninggalkan rumahnya yang kebanjiran. Mestinya Pemda DKI fokus: bagaimana menyiapkan shelter dan mengatur distribusi bantuan serta penyediaan air bersih. Disamping memperbaiki saluran rusak dan percepat normalisasi kali/waduk," ujar Idrus, Ketua BPP HIPMI Departemen Infrastruktur Laut dan Pesisir.
Idrus bersama Relawan Indonesia 2014 membantu warga yang kebanjiran di RW 05, Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Hampir seluruh RT terendam dan paling parah sebatas dada orang dewasa di RT 03, 04, 05 dan 06. Idrus menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus sebanyak 250 buah, susu kedelai dan bubur kacang ijo.
Masalah strategis yang perlu dikawal antara lain: reklamasi pantai utara Jakarta yang dapat mengancam kehidupan nelayan dan kampung warga di pesisir, serta pembuatan sumur artesis di pusat kota yang menyebabkan berkurangnya air tanah dan penurunan permukaan tanah.
"Coba Wagub Ahok diperintahkan untuk mengamankan kebijakan itu, sehingga dampak kerusakan lingkungan bisa dicegah. Warga DKI sih tetap sabar, meskipun banjir tidak pernah surut," jelas Idrus prihatin.
Muhamad Thalib, Ketua RT 04 menyatakan bahwa banjir datang rutin setiap tahun. "Sering mencapai 2 meter, namun tidak pernah tersentuh oleh media dan bantuan pemerintah," ungkap Thalib dengan nada kesal.
Sementara Ketua RT 03, pak Budi, mengakui aktivis PKS sebagai partai yg pertama kali turun membantu warga. "Gak perlu pasang spanduk atau posko, tiba-tiba bantuan dan relawannya datang. Kami sangat bersyukur, ada yang memperhatikan," sahut Budi.
Ketua DPC PKS Grogol Petamburan, Muhammad Yunus, menegaskan bahwa PKS tidak akan pernah berhenti membantu warga. "Walaupun kondisi kami terbatas, bahkan sebagian kader jadi korban banjir juga, kita akan selalu siap menolong," tandas Yunus penuh semangat.
Rakyat memang tak perlu mengeluh atau marah-marah, tapi bergotong-royong menyelesaikan masalah. []