Langkah Pemkot Depok Menahan Air ke Jakarta


MARGONDA -- Banjir yang mengancam Jakarta tentunya memerlukan kerja sama dengan daerah-daerah di sekitarnya, seperti Depok, Tanggerang, Bekasi, dan Bogor. Sudah bukan saatnya saling menyalahkan siapa yang salah atau mengambinghitamkan wilayah lain soal banjir.

Kepala Tata Ruang Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Wijayanto, mengatakan jika benar ingin sungguh-sungguh menangani banjir di daerahnya, Pemprov DKI harus menjalin kerja sama dengan Depok.

Ia menyentil ungkapan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mengatakan Depok sebagai biang kerok banjir Jakarta.

"Saya baru saja pulang dari Situ Pedongkelan. Ada tanggul jebol, yang punya DKI. Airnya sudah mengaliri wilayah Depok," tuturnya kepada Republika, Rabu (15/1).

Namun, Wijayanto segera menutup pernyataannya tersebut bahwa tidak perlu ada saling menyalahkan antara Pemkot Depok dan Pemprov DKI Jakarta. "Kita tidak memilah-milah hal itu, pokoknya ini tanggung jawab kita sama-sama," katanya menambahkan.

Wijayanto mengatakan, kerja sama Pemkot Depok dan Pemprov DKI untuk penanganan banjir mencakup kerja sama struktural dan non-struktural.

"Secara struktural, mulai dari perbaikan drainase, revitalisasi Situ, normalisasi kali dan tanggul-tanggul. Sementara yang non-struktural, mulai dari pemberishan saluran, penegakan aturan, sosialisasi pembuang sampah agar jangan sembaragan, dan opotimalisasi satgas banjir kita," paparnya.

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, ada beberapa langkah yang telah ditempuh Pemkot Depok untuk menahan air agar tidak sampai membanjiri Jakarta.

"Upaya menahan air (ke Jakarta) kita sudah mengintensifkan dengan penanaman di kawasan terbuka hijau. Kemudian aplikasi pembuatan sumur resapan. Kita juga menghimbau kepada pengembang perumahan itu supaya membuat isntalasi pengolahan air limbah. Kita juga mendorong bagi pengguna air bawah tanah agar membuat sumur resapan," tutur Nur ketika menengok tanggul Kali Laya di Cimanggis yang jebol diterjang banjir, Senin (13/1) lalu.

Selain itu, Nur juga sering menghimbau warganya agar berprilaku hidup sehat dengan tidak membuang sampah ke kali. Sebagai solusinya, bank-bank sampah yang mendaur ulang sampah terus ia apresiasi. Bank sampah tersebut cukup membantu upaya Nur yang ingin mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi Tempat Pengolahan Akhir. (ROL)

(foto: antara)


Baca juga :