SEMARANG -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memilih membaca puisi daripada menyanyi saat didaulat menampilkan kebolehan di hadapan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
"Saya akan membaca puisi saja. Judulnya 'Cinta Tanpa Definisi'," katanya di sela-sela Dialog Kebangsaan "Mencari Pemimpin Indonesia; Dari Kampus untuk Negeri" yang belangsung di kampus Unnes, Semarang, Senin (13/1).
Jawaban Anis terhadap "tantangan" yang dilontarkan sang moderator diskusi, Hanta Yudha, spontan langsung mendapatkan sambutan aplaus yang meriah dari para mahasiswa yang memenuhi Auditorium Unnes Sekaran.
"Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya, tapi merasakannya, ... Begitulah cinta. Ia ditakdirkan dari kata tanpa benda. Tak Terlihat, hanya terasa, tapi dahsyat," demikian cuplikan puisi yang dibacakannya.
Para mahasiswa yang menghadiri dialog kebangsaan itu pun kembali memberikan sambutan yang luar biasa ketika Anis membacakan bait terakhir puisinya itu, dengan riuh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.
Rupanya, tak hanya Anis Matta yang didaulat menampilkan kebolehan. Keempat narasumber lainnya juga mendapatkan "tantangan" sama, tak terkecuali Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum PKPI Sutiyoso.
Wiranto yang mendapatkan giliran pertama memilih menyanyi lagu "Bunga Terakhir" yang juga mendapatkan aplaus yang meriah dari para mahasiswa, sementara Sutiyoso memilih menyanyikan lagu "Kisah Kasih di Sekolah".
"Elek-apik, sesama wong Gunungpati pokoke ayo dikeploki rame-rame (Bagus-jelek, sesama orang Gunungpati pokoknya tepuk tangan rame-rame)," kata pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944 itu sebelum menyanyi.
Tak ketinggalan, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menjadi narasumber pada dialog kebangsaan itu juga menyumbangkan lagu, yakni tembang berjudul "Ku Tak Bisa" yang dipopulerkan oleh Slank.
Bahkan, Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu sanggup mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama menirukan lirik lagu yang dinyanyikannya, sebagaimana layaknya koor.
Berbeda dengan narasumber terakhir, Bupati Kutai Timur Isran Noor yang justru memilih membaca shalawat yang tak kalah mendapatkan sambutan meriah dari para mahasiswa yang hadir pada dialog kebangsaan itu. (ROL)