Kota Payakumbuh satu-satunya daerah yang mendapat penghargaan Bung Hatta Award di Indonesia. Bung Hatta Award 2013, diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin kepada Walikota Riza Falepi, dalam acara di Graha Pengayoman Kementerian Hukum HAM di Kuningan Jakarta, Selasa (10/12). Kota yang dipimpin pasangan Walikota Riza Falepi dan H. Suwandel Muchtar ini, dinilai punya kepedulian tinggi terhadap hak azazi manusia. Terutama, dalam perlindungan hak kesehatan dan pendidikan warga kota.
Penghargaan Bung Hatta Award 2013, diberikan Kemenkum dan HAM dalam rangkaian memperingtati Hari Hak Azazi Manusia Se-Dunia ke-65/2013 Tingkat Nasional. Acara ini dihadiri seluruh pejabat di jajaran Kemenkum dan HAM serta dua besar Negara sahabat dan Ny. Dr. Mutia Hatta.
Penghargaan Bung Hatta Award sebuah kado istimewa yang diberikan pemerintah pusat kepada kota yang akan merayakan HUT ke-43, 17 Desember mendatang. “Kami senang mendapat penghargaan Bung Hatta Award ini. Hitung-hitung sebuah kado istimewa dari pemerintah pusat,” ucap Walikota Riza seusai menerima penghargaan itu, Selasa.
Usai menerima penghargaan Bung Hatta Award, Walikota Riza Falepi bersama dua pejabat Bagian Hukum Setdako Payakumbuh Bode Arman, SH dan Wengki, SH, M.Hum, diminta Kepala Balitbang HAM Kementerian Hukum dan HAM, Dr. Mualimin, SH, MH, untuk menyampaikan sekilas program yang menyangkut dengan hak-hak azazi manusia di Payakumbuh.
Di depan sejumlah pejabat Balitbang HAM, pelajar pemenang karya tulis berthemakan HAM Indonesia dan stakeholder lainnya, Walikota Riza Falepi, menyampaikan program pendidikan, terutama pendidikan inklusif serta program kesehatan di Payakumbuh. Walikota Riza menyampaikan, di Payakumbuh pelajar disabilitas sudah mendapatkan hak belajar yang sama dengan pelajar normal, dan mereka belajar disekolah reguler. Tercatat, sudah 29 SD, 4 SLTP dan 4 SLTA yang membuka program pendidikan inklusif.
Anak berkebutuhan khusus yang tengah mengecap pendidikan saat ini tercatat 748 orang. Meliputi 666 pelajar SD, 10 pelajar Madrasah Ibtidaiyah, 62 pelajar SLTP, 3 pelajar SMAN, 3 SMKN, dan 2 Madrasyah Aliyah. Sedangkan, anak berkebutuhan khusus yang terdata dan putus sekolah tercatat 754 anak.
Sementara dibidang kesehatan, prilaku hidup bersih dan sehat sudah membudaya di Payakumbuh. Karena itu, Menteri Kesehatan sudah 7 kali memberikan penghargaan Kota Sehat buat Payakumbuh. Sejalan dengan ini, dalam lomba Usaha Kesehatan Sekolah, Payakumbuh juga mendapat juara I Nasional. Begitu juga dalam lomba pasar sehat tradisional, Payakumbuh juga yang terbaik di Indonesia.
Dalam perlindungan kesehatan, Payakumbuh mampu menekan angka kematian bayi dan ibu menyusui. Hak anak, ibu hamil dan lansia, benar-benar menjadi perhatian serius pemko, ditandai dengan penyediaan fasilitas buat balita, ibu hamil dan lansia, sebut walikota. Usia harapan hidup di Payakumbuh, sudah 70,2 tahun.
Sebelumnya Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, mengajak seluruh jajaran Kemenkum dan HAM serta walikota dan bupati di Indonesia, untuk benar-benar serius memperhatian hak-hak azazi manusia. Aplikasinya, pemko dan pemkab, diminta untuk menyediakan berbagai fasilitas umum buat kepentingan hak-hak seluruh manusia, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga lansia. Seluruh peraturan dan undang-undang yang menyangkut dengan hak azazi manusia, seyogianya menjadi perhatian dan diaplikasikan dalam berbagai program pembangunan, sebut menteri.