Oleh Maksudi Nawawi, Lc
Ketua Bidang Kaderisasi Cabang Dawah 1 DPD PKS Kab. Kuningan
Ada kisah yang menarik...
Tersebutlah seorang raja yang memiliki seorang perdana menteri yang sangat bijaksana sehingga sang raja selalu mengajaknya kemana ia pergi.
Diantara hal yang dilakukan perdana menteri tatkala sesuatu yang tidak disenangi menimpa diri sang raja, sang perdana menteri menasehatinya dan berkata: "Wahai yang mulia …semoga di balik itu ada kebaikan", maka tenanglah hati sang raja karena nasehat sang perdana menteri
Namun pada kesempatan yang lain terjadilah sebuah tragedi menimpa sang raja. Tangan sang raja tertimpa benda keras sehingga satu jari tangan sang raja terpaksa harus diamputasi. Di saat kejadian itu pula sang perdana menteri berkata: "Wahai yang mulia …semoga di balik itu ada kebaikan". Kali ini nampaknya sang raja tidak dapat menerima nasehat sang perdana menteri bahkan ia marah dan geram kepadanya. Sang rajapun sontak memerintahkan para pengawal kerajaan untuk menjebloskan perdana menteri ke dalam penjara. Ketika itu pulalah sang perdana menteri berkata: “Semoga di balik ini ada kebaikan."
Suatu hari sang raja keluar istana untuk berburu binatang yang hal itu merupakan hobinya, sang raja ditemani beberapa pengawalnya bergerak menuju tempat perburuan di hutan. Rupanya para pengawal kelelahan dan beristirahat sementara sang raja asyik mencari buruan sehingga ia jauh dari pantauan para pengawal. Ia melewati satu kaum penyembah berhala, tiba-tiba kaum penyembah berhala mendapatkan sang raja dan langsung mereka menangkapnya dan kebetulan mereka sedang mencari qurban untuk diberikan kepada berhala dengan cara menyembelihnya.
Tatkala sang raja dihadapkan kepada berhala tiba-tiba salah seorang diantara mereka berkata: "Sebentar kita periksa dulu orang ini apakah sesuai dengan syarat qurban yang kita yakini". Ternyata mereka menemukan qurban tidak utuh karena salah satu jemarinya hilang satu, atas dasar itu mereka melepaskan sang raja. Sang rajapun berlari kegirangan karena ia selamat dari malapetaka kematian.
Sang rajapun kembali ke istana, yang pertama kali ia lakukan sesampainya di istana ia menyuruh para pengawal untuk membebaskan sang perdana menteri dan membawanya ke hadapan raja, tatkala sampai di hadapannya sang rajapun langsung meminta maaf atas apa yang selama ini ia lakukan kepadanya, sang rajapun menyadari dan memahami hakekat nasehat yang disampaikan oleh sang perdana menteri selama ini.
Akan tetapi sang raja bertanya kepada sang perdana menteri mengapa ketika ia memenjarakannya tetapi ia berkata: “Semoga di balik itu ada kebaikan “ sebenarnya kebaikan apa?
Sang perdana menteri menjawab: “Yang mulia …seandainya yang mulia tidak memenjarakan hamba tentulah yang mulia akan mengajak hamba berburu. Ketika kaum penyembah berhala itu hendak menjadikan yang mulia sebagai qurban tentu yang mulia tidak akan mau, maka yang mulia akan menyerahkan hamba sebagai gantinya," Di saat itulah sang raja mengecup kening sang perdana menteri dan semakin menyayanginya .
***
Terlepas dari kenyataan kisah di atas namun intinya bahwa seseorang harus optimis dan husnudzon kepada Allah, hal itu merupakan ajaran Islam yang wajib kita yakini. Apa yang menimpa kita (PKS) semoga dibalik itu ada kebaikan. Bukankah kita meyakini bahwa partai kita adalah partai dakwah dan dakwah adalah pekerjaan yang amat dicintai Allah …waman ahsanu qoulan minman da’aa ilallahi …. (Dan aktivitas palagi yang lebih baik daripada dakwah? QS 41:33)
Maka sisa waktu yang kita hadapi sebelum bulan April mari kita fokuskan bekerja dan bekerja. Jangan tengok lagi apa-apa yang telah lewat, semua itu kita serahkan kepada Allah, biarlah Allah yang akan membalas semua tindakan manusia yang berbuat kedzaliman. Ketergangguan kita disebabkan apa yang menimpa kita itulah yang diinginkan pihak-pihak yang tidak senang keikutsertaan kita dalam memenej negara ini.
Betul sekarang sang ankara murka sedang tertawa melihat kita, tapi “ in takuunuu ta’lamuuna fainnahum ya’lamuuna kamaa ta’lamuuna, wa tarjuuna minallahi maa laa yarjuun , wa kaanallahu ‘aliiman hakiiman “ (Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS An Nisa 104 )
Kebatilan itu tak akan bertahan lama, kalaulah bertahan bukankah umur itu terbatas? Sekarang saja aroma kepalsuan mereka sudah mulai menyengat dan terkuak satu persatu. Biarlah masyarakat yang akan menghukum orang-orang yang berbuat dzalim semua akan tampak insya Allah, dalam pepatah arab dikatakan :
Suatu saat hari-hari itu akan bercerita tentang diri-mu (pendzalim)
Akan datang orang-orang membawa berita tentang kepalsuan-mu
Padahal kamu tidak pernah bercerita kepada mereka tentang diri-mu
AYO KITA BEKERJA UNTUK MENYONGSON KEMENANGAN….
’ALAA BAROKATILLAH