Kota Depok, Eksportir Ikan Hias Lima Besar Dunia


Depok –  Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok bisa berbangga hati, karena diakui Singapura yang mengimpor Ikan hias para budidaya ikan hias yang terpusat di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Bukan hanya sekedar kuantitas tapi juga kualitasnya dianggap importir Singapura sebagai yang terbaik di dunia. Salah satu ekspor andalannya adalah ikan hias Neon Tetra. Ikan ini memiliki kualitas yang mampu mengalahkan produk dari negara lainnya di mancanegara ini. Demikian rangkuman keterangan yang diperoleh NERACA dari berbagai sumber.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Depok, Ir Hj Ita Wilda, pembudidayaan ikan hias yang dilakukan para Kelompok Tani tersebar di seluruh kecamatan. Namun, konsentrasinya terpusat di Sawangan dan Bojongsari. “Jenisnya juga beragam bukan hanya ikan hias Neon Tetra. Tapi, juga ada Ikan Arwana dan lainnya. Semua ikan itu dibudidayakan petani ikan hias dengan kelompok taninya,” tuturnya yang menjelaskan bahwa jumlahnya mencapai ratusan orang dengan puluhan kelompok.

Dijelaskanya, berbagai jenis ikan hias itu diekspor ke beberapa negara Asean bahkan juga negara lainnya di Eropa. Tetapi, yang terbesar adalah ke negera Singapura. Para Petani membudidayakannnya kemudian dikumpulkan oleh salah seorang “Pengepul” yang juga adalah Pembina Kelompok Tani Dinas Pertanian, Saimin. Selanjutnya  Saimin menjualnya ke Eksportir yang hanya satu0satunya di Kota Depok ini sebagai ekportir Ikan Hias.

Sementera itu, menurut Ketua Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan), Ahmad Saidi, saat  memaparkan ekspose keberadaaanya, bahwa Pokdakan ini berdiri sejak 7 Februari 2012 lalu, dengan fokus budidaya ikan Neon Tetra, Cardinal, Rednos dan Manfis. “Saat ini, kami memiliki 20 anggota dengan 16540 aquarium dan 18 tenaga kerja. Rata-rata produksi kami untuk ikan hias neon tetra adalah 600.000 ekor/bulan,” ujarnya menegaskan.

Kemudian, lanjutnya, untuk paket teknologi, kami telah melakukan perkawinan silang jenis ikan manfish. Untuk sosial ekonomi masyarakat, kami telah menyerap tenaga kerja, memberikan sumbangan, dan berkontribusi untuk pembangunan Kota Depok. “Bukan hanya membantu pembangunan infrastruktur kebutuhan perbaikan jalan, tapi juga berbagai kebutuhan masyarakat lainnya dalam hal pemberdayaan ekonomi juga kami lakukan untuk meningkatkan daya belinya dan terlepas dari pengangguran dan kemiskinan,” ujar Ahmad Saidi menambahkan.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, Ir. Abdul Haris MSc saat bersama Wakil Walikota Depok H. M Idris Abdul Shomad, dalam penilaian Pokdakan Tingkat Provinsi di Pokdakan Mutiara Tetra, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, sangat mengapresiasi keberadaannya yang memiliki tingkat produktivitas yang sangat tinggi dan mampu bersaing di pasar dunia.”Kami pemerintah Kota Depok juga berterimakasih atas dipilih Pkkdakan yang ada di Kota Depok ini untuk bisa ikut dalam lomba dan dinilai prestasinya,” tuturnya.

Sementera itu, keterangan yang diperoleh NERACA dari Tim Penilai Provinsi Jawa Barat, yang diketuai Tatang Sulaiman. Menilai bahwa secara makro, kelompok budidaya ikan ini telah masuk dalam misi Kota Depok, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. “Potensi ikan hias di Kota Depok cukup bagus, karena dapat memproduksi kurang lebih 80 juta ekor/tahun dan hasilnya telah banyak dieksport keluar negeri,” Tatang Sulaiman berpendapat.

Bahkan, ditegaskan Tim penilai bahwa ikan yang banyak dicari menurut Ketua Pokdakannya adalah ikan neon, sehingga mereka sering kehabisan stock untuk kepentingan local maupun pesanan luar negeri. Kondisi ini, dikarenakan produknya memang berkualitas dan memiliki daya saing yang kuat dengan konsumen yang butuh ikan hias dari Depok ini, khususnya ikan Neon Tetra.

Dari berbagai sumber yang diperoleh NERACA, potensi seperti ini merupakan bagian dari kegiatan wirausaha dari kelompok UMKM yang bisa terus dikembangkan. Apalagi adanya pemberlakukan pasar bebas ASEAN mulai 1 Januari 2015, dapat memberikan laju perkembangan perekonomian Kota Depok yang lebih maju dan sejahtera. Beberapa maslah yang masih menjadi hambatan adalah dibidang marketingnya. “Untuk itu, kita harus terus mendorong dan memfasilitasi agar pemasarannya berjalan lancar, diantara melalui pameran UMKM ikan hias baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini bisa sebagai sarana pemasaran potensi budidaya ikan kota Depok,” tutur Ita Wildan berharap meyakinkan.

Selain itu, dikemukakan juga perlu terus dikembangkan berbagai kiat produksi dan penggunaan teknologi, sehingga roda perekonomian Kota Depok semakin cepat bergerat memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya. “Kami sebagai pelayan masyarakat juga terus mencari masukan dan saran dari berbagai sumber termasuk dari tim provinsi saat memberikan feedbacknya usai menilai, memberikan banyak masukan berharga untuk peningkatkan ke depan yang lebih baik lagi.jangan pernah merasa galau tentang perkembangan ekonomi, teruslah berusaha dan bekerja untuk wujudkan perekonomian rakyat di Kota Depok ini,” pesan Wakil Walikota Depok kepada kelompok budidaya ikan hias memotivasi agar terus optimis.

*sumber: neraca

Baca juga :