BANDUNG - Kunjungan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta di Kota Bandung tidak hanya beragenda formal kepartaian.
Senin, 9 Desember 2013, sebelum kembali ke Jakarta, Anis menyempatkan diri kongkow alias berbincang santai dengan puluhan tokoh berbagai komunitas pemuda Kota Bandung.
Digelar di Cafe Bober yang terletak di bilangan Jl. RE Martadinata, hadir pengurus Viking (Supporter Persib) , Bandung Kreatif (pekerja kreatif), Bikers Briden, Oksigen (penyiar), dan Manchester City Supporter Club Indonesia.
Hadir pula pentolan Bandung Rock Community, Relawan Peduli Bangsa, Komunitas Trainer Persada, Komunitas Museum Konferensi Asia-Afrika, Komunitas 5 Pandawa (pengajar daerah terpencil), serta Mojang dan Jajaka Bandung.
Kongkow berlangsung "cair" dan meriah khas kaum muda. Anis, politisi termuda yang memimpin partai politik, berbaur santai dengan anak muda berbagai latarbelakang dan keahlian itu. Anis bahkan berbalas canda.
Kongkow semakin seru atas kehadiran Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Deddy Mizwar, yang dikenal luas sebagai seniman dan budayawan senior. Dialogpun semakin hangat dengan tema bebas.
"Ini kami kawan lama baru jumpa lagi, sejak 1994 kami sering kongkow bareng, jauh sebelum ada partai" sela aktor senior yang sekarang mendampingi kader PKS Ahmad Heryawan jadi pimpinan Jawa Barat itu.
Presiden PKS Anis Matta menyatakan vitalnya posisi kaum muda kini dan mendatang. Kaum muda, tegas Anis, penentu masa depan bangsa.
"Anak muda tidak sekadar mayoritas populasi republik ini. Di tangan mereka bahkan bangsa ini menitipkan sejuta mimpi," tutur Anis.
Penegasan Anis ditimpali Wagub "Nagabonar", julukan yang masih kerap dialamatkan ke Deddy Mizwar. Menurut Nagabonar, Anis salah seorang representasi anak muda yang diharap membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Pada diri Bung Anis tehimpun kualifikasi yg diimpikan banyak anak muda negeri ini, termasuk anak muda Kota Bandung," tambah Deddy.
Wawan, komandan Viking Bandung, usai berbincang panjang menyatakan apresiasinya kepada Presiden PKS karena meluangkan waktu untuk duduk bersama kaum muda.
"Kami berharap pemimpin itu mau berhadapan langsung dengan masyarakat tanpa sekat dan protokoler. Bung Anis telah melakukannya. Pemimpin juga memang jangan cuma menunggu laporan, tetapi harus mendengar langsung suara warga," terang Wawan.
