DR. Khairan M. Arif, MA
(P.hd. Liga Arab Univ. Kairo Mesir)
Kebathilan dan kediktatoran, tidak pernah bertahan lama, eksistensi mereka hanyalah bumbu dari perjuangan dakwah dan tegaknya Al-haq, karena dengan itu perjuangan menjadi menarik, dakwah menjadi nikmat dan bersemangat. Firman Allah: "Katakan Al-haq itu pasti tiba dan kebathilan pasti lenyap, sesungguhnya kebatilan pasti lenyap"(QS: Al-Isra': 81)
Terbunuhnya Jenderal Ridha Hafidz beberapa hari yang lalu, salah seorang jenderal pendukung kudeta dan Menteri produksi alat perang Mesir, yang diduga kuat dibunuh oleh As-sisi dan kelompok jenderal pro As-sisi, memberikan isyarat kuat bahwa rezim militer Mesir yang merebut kekuasaan Dr. Mursi Al-hafidz itu akan segera berakhir dan tinggal menunggu waktu.
Beberapa sumber dekat militer Mesir mengatakan, bahwa Jendral Ridha Hafid mati setelah beberapa hari sebelumnya berselisih paham sehingga As-sisi sangat marah padanya, bahkan tim jenderal As-sisi yang diketuai keluarga As-sisi (Jendral Subhi, Askar, Hijazi dll) mengusulkan pada As-sisi untuk menghabisi jendral Ridha Hafid, karena tidak sejalan lagi dengan instruksi sang diktator. Setelah peristiwa tersebut, Ridha hafid terbunuh.
Isyarat berikutnya menunggu berakhirnya Rezim militer mesir ini, bahwa dua hari yang lalu, mahasiswa dari seluruh Universitas di Mesir berhasil memasuki Tahrir Square, lapangan yang bersejarah yang menjadi saksi lengsernya Mubarak. Mahasiswa menduduki Tahrir ini setelah berjuang menembus blokade militer yang sangat represif dan ganas.
Nampaknya skenario kembalinya Presiden Mursi yang penulis tulis di media ini beberapa waktu yang lalu, akan berjalan sesuai dengan izin Allah swt, bahwa hancurnya rezim militer ini, Pertama dimulai dari pecahnya tubuh militer yang saat ini para jenderal yang kontra As-sisi sudah muak dengan As-sisi dan khawatir terhadap hancurnya ekonomi Mesir akan melakukan tindakan nyata menyingkirkan As-sisi segera.
Kedua, hancurnya perekonomian Mesir dan bangkrutnya negara telah menyadarkan rakyat Mesir seluruhnya bahkan yang pro kudeta sebelumnya, mulai melawan rezim kudeta. Mereka telah sadar bahwa pemerintahan As-Sisi menuju kehancuran Mesir bukan menyelamatkannya, salah seorang diantaranya adalah jubir PM kudeta yang sangat meyakini bahwa Mesir saat ini menuju kehancuran.
"Sungguh kebathilan itu hanya sementara".
Wallahu a'lam.