Presiden PKS Anis Matta mendorong Hidayat Nur Wahid tampil sebagai capres hasil Pemilu Raya (Pemira) partainya. Namun Hidayat justru mempersilakan balik Anis agar saja yang menjadi capres.
"Yang menjadi capres ya yang jadi Presiden lah (Presiden PKS Anis Matta -red). Kan saya sudah dua kali jadi calon," kata Hidayat di Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Rabu (18/12/2013). Sebagaimana diberitakan detikcom.
Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan tokoh muda. Anis-lah tokoh yang dipandang Hidayat lebih berpeluang mencapres.
"Yang muda-muda yang perlu tampil. Karena sekarang diperlukan tokoh yang bisa melakukan sebuah terobosan untuk bangsa ini," ujarnya.
Pernyataan Anis untuk mendorong Hidayat menjadi capres dinilai merupakan wujud kerendahatian Anis sebagai Presiden PKS. "Itu kan karena sikap tawaduk Pak Anis," nilai Hidayat.
Dua orang ini memang tengah bersaing dalam Pemira PKS. Sebelumnya, Anis memang mendorong Hidayat agar yang tampil sebagai capres. Ini karena Hidayat berasal dari Jawa yang mudah mendapat dukungan mayoritas masyarakat Indonesia.
"Saya tahu diri lah. Saya kan dari Bugis, suku minoritas. Saya pikir kesempatan Pak Hidayat besar. Saya mendorong beliau untuk maju," kata Anis.
*FOTO: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru terpilih Anis Matta berjabat tangan dengan Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nurwahid saat konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2/2013). (Republika)