Anis Matta: Capres PKS Seperti Lagu Rhoma Irama


Ternyata issu serius pencapresan di PKS dialogikan secara sederhana oleh Anis Matta. “Mirip lagu dangdut Bang Haji yang berjudul Malam Minggu,” ujarnya sambil senyum ramah.

Perumpaman guyonan tapi serius itu dia sampaikan di hadapan 4500 kader PKS Jatim, Sabtu 21/22, yang menghadiri pengukuhan Gas Pol 'Gerakan Amal Sholeh Politik'.

Bagi Anis Matta, Pemilu dan pencapresan adalah sebuah pesta yang semua orang boleh ikut, apalagi buat PKS. "Bagi mereka yang punya uang, pestanya bisa makan-makan di restoran. Tapi bagi mereka yang tak punya uang, nongkrongnya di pinggir jalan, di warung kopi," ujar Anis menirukan lirik lagu Rhoma yang disambut tawa hadirin.

"Jadi biarlah mereka menjalankan konvensi capres dan lain-lain, tapi di PKS kita memilih mengadakan  pemilihan capres dengan gaya warung kopi. Siapa tahu, justru nanti mereka yang sedang pesta di restoran, lama-lama malah tertarik ikut nongkrong di warung kopi. Awalnya satu dua yang ikut, tapi lama-lama banyak," sambung Anis.

Diungkapkan oleh Anis, adanya musibah yang dialami belakangan ini, lantas partainya menjadi kerdil. Justru sebaliknya,  karena pasca musibah itu malah PKS mampu memenangkan 30 wakilnya di Pilkada seluruh Indonesia. "Ini serial kemenangan-kemenangan di tengah badai. Semoga bisa disempurnakan di Pileg April 2014 dan Pilpres Juli 2014," katanya.

Menyinggung tentang namanya yang juga masuk dalam daftar capres, Anis mengatakan, dirinya di antara dua opsi, yakni percaya diri dan tahu diri. "Dari dua opsi itu, saya pilih tahu diri karena saya bukan dari suku mayoritas (Jawa). Tapi saya apresiasi DPW PKS Jatim yang mengajukan saya sebagai kandidat," katanya.

Anis lebih tertarik untuk membangun sistem dahulu dan mengajukan kandidat capres lain, seperti Aher maupun mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid yang dianggap lebih berpeluang karena berasal dari suku terbesar, yakni Sunda dan Jawa. "Yang penting maju semua. Ini sangat memungkinkan karena ciri pemilih kita adalah pemilih last minute sehingga perolehan suara tidak bisa dijangkau survei," ungkapnya.

Lebih lanjut, Anis Matta menyambut gembira pencanangan GasPol oleh DPW PKS Jatim. “Insyaallah ini akan menjadi gerakan nasional. PKS meyakini, salah satu bentuk amal sholeh terbaik adalah berpolitik”.

Sementara bagi Hamy Wahjunianto, Ketua DPW PKS Jatim, pertemuan kader ini adalah semacam persiapan terakhir mengecek mesin partai. “Seperti ungkapan Presiden Anis Matta, sudah waktunya PKS berpindah dari jalur lambat ke politik jalur cepat. Ini membutuhkan kendaraan politik yang ber-cc besar dengan suspensi bagus. Insyaallah dengan GasPol ini, kami siap mendulang suara terbanyak untuk memenangkan Pemilu 2014”.

*by @baihaqibaikhati



Baca juga :