Ahmad Syaikhu Beberkan Kebijakan Pemkot Bekasi Atasi Banjir


Bekasi – Hujan besar yang melanda kota Bekasi kemarin (25/12) membuat sebagian wilayah terkena banjir. Pemkot Bekasi sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab memberikan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan banjir secara bertahap.

Hal ini disampaikan Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu dalam akun twitternya (@syaikhu_ahmad), Rabu (25/12). Sosok yang rajin menyapa dan menjawab berbagai pertanyaan masyarakat kota Bekasi melalui media sosial ini menjelaskan kebijakan yang sudah dan akan dilakukan pemkot terkait banjir bekasi.

Ia menjelaskan, tahun 2013 Pemkot Bekasi membuat peta lidar yang mampu mendeteksi elevasi tanah sebagai dasar untuk mengatasi banjir. Selain itu kata Syaikhu, setu yang difungsikan sebagai tandon air juga akan segera dilakukan penataan.

“Setu sebagai tandon air juga akan segera ditata. Kita akan mulai dari tandon air di Pengasinan, tahun 2014 dianggarkan 4 Miliar,” tuturnya.

Untuk wilayah bekasi selatan, Ahmad Syaikhu beserta Walikota Bekasi, Rahmat Effendi juga sudah melakukan penyusuran kali Bekasi dan melihat penyelesaian tanggul di Pondok Gede Permai (PGP) dengan anggaran 16 Miliar. Seperti diketahui, pada banjir awal tahun 2013 lalu tanggul banjir di wilayah tersebut jebol.

Ia menambahkan, selain penyelesaian tanggul, normalisasi kali dan saluran juga akan dilakukan untuk mengatasi banjir. Seperti daerah Perumnas 3 yang hampir setiap tahun menjadi langganan banjir.

Karenanya, Syaikhu memberikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Nur Supriyanto yang ikut membantu normalisasi saluran di Perumnas 3 dengan anggaran 3 Miliar. Rencananya normalisasi tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2014.

Persoalan banjir menurutnya, bukan hanya menjadi domain pemkot bekasi. Namun juga ada kaitan dengan kebijakan Pemprov DKI jakarta. Bahkan Syaikhu mengaku saat bertemu Gubernur DKI, Joko Widodo, Pemkot Bekasi juga sudah meminta izin ke Pemprov DKI untuk membuat sodetan ke BKT di Medan Satria.

“Sayangnya, sampai sekarang izin dari Pemprov DKI tersebut belum juga keluar,” kata Ahmad Syaikhu seperti dikutif dalam twit nya.

Namun, Pemkot Bekasi tambahnya tidak kehilangan akal. Pemkot akan membuat saringan di antara perbatasan RW di Rawalumbu agar sampah tidak tertumpuk di satu titik dekat tol.

Hal ini ia tegaskan dalam agenda minggon dua pekan lalu, dimana dirinya sudah minta camat dan lurah mensosialisasikan kepada masyarakat Rawalumbu.

“Kemarin saya bertemu dengan Camat dan lurah se-Jatisampurna untuk mempersiapkan setupulo sebagai tandon air dan wisata air,” tambahnya.

Terakhir, ia mengharapkan bantuan masyarakat kota Bekasi agar tidak membuang sampah sembarangan yang akan mengakibatkan banjir Bekasi. (feb/email)



Baca juga :