Tadabbur Surat Ibrahim ayat 16


Oleh Zulfi Akmal
Al-Azhar, Cairo


Tadabbur surat Ibrahim ayat 16:

مِّن وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِن مَّاءٍ صَدِيدٍ

"Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan nanah".

Dalam ayat ini kata "وراء" yang punya arti sesungguhnya "di belakang", justru diartikan dengan "أمام" (di depan). Begitu ulama-ulama menafsirkannya dan seperti itu juga diterjemahankan ke dalam bahasa Indonesia.

Hal itu biasa dipahami dalam bahasa, sesuatu yang akan terjadi setelah suatu peristiwa berlangsung berarti berada di depan, bukan di belakang. Makanya rentetan peristiwa yang akan dialami oleh orang zalim setelah dibinasakan Allah dari permukaan bumi berada di depannya, bukan dibelakang. Karena kalau di belakang berarti sudah berlalu.

Seperti itulah al Qur'an pada ayat ini menggunakan kata "وراء" (di belakang) untuk memberitakan sesuatu yang akan dihadapi, seperti perkataan kita: "Di belakang peristiwa ini ada hikmah yang sangat besar". Hikmah sesuatu akan muncul setelah kejadian, yang artinya berada di depan. Sementara kita biasa menggunakan kata "di belakang". Dan hal itu biasa dalam penggunaan bahasa ketika bicara, serta sudah dipahami dan dimaklumi oleh pendengar. Kira-kira penggunaan bahasa al Qur'an dalam ayat di atas mirip dengan cara bicara kita ini.

Namun bila kita ikuti arti bahasa al Qur'an apa adanya, kata "وراء" kita artikan "di belakang", kita akan mendapatkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang menggambarkan betapa dahsyat dan mengerikannya "masyhad" atau pemandangan dan peristiwa di akhirat kelak, yang akan dialami oleh orang-orang durhaka.

Allah mengatakan bahwa neraka Jahannam ada di belakang para durjana yang telah berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala waktu hidup di dunia, karena memang tidak ada seorangpun yang berani menghadapi neraka dengan membusungkan dada menghadap kepadanya. Mereka masuk sambil membelakangi karena berusaha melarikan diri darinya. Namun sayang, malaikat Malik yang tidak setetespun ada rasa kasih sayang diciptakan Allah dalam hatinya terus memburu mereka dengan cambuk dari api neraka, supaya mereka masuk ke dalamnya. Malaikat Zabaniyahpun menarik mereka dengan rantai, bagaikan anjing yang ditarik oleh tuannya masuk ke dalam sungai. Ia terus berusaha melepaskan diri, tapi siapa yang sanggup melepaskan diri dari kemurkaan Yang Maha Dahsyat Azab-Nya.

"........Maka beri peringatanlah dengan Al Qur'an orang yang takut kepada ancaman-Ku". (Qaf: 45)

Allahumma ajirna minan nar 7 X.
(Ya Allah, lindungilah kami dari neraka)

Wallahu a'la wa a'lam.


Baca juga :