by @salimafillah
1) Dalam kisah Musa belajar pada Khidhr di Surah Al Kahfi; di antara kelakuan sang guru adalah "menjelekkan kapal" yang mereka tumpangi.
2) Musa sempat menuduhnya; "hendak menenggelamkan penumpangnya"; padahal yang diperbuat Khidhr hakikatnya tidak mencapai taraf bahaya.
3) Para 'alim pentadabbur menyatakan; "Begitulah murid dengan kesempitan ilmunya; kadang melebih-lebihkan perkara dengan berbusa-busa."
4) Dan dari tindakan Khidhr itu kita mengerti; "Untuk selamat dari kehilangan yang besar; kadang diri & kepunyaan harus agak dijelekkan."
5) Maka barangsiapa berrendah hati & tak lebay memamerkan kemampuan & kepunyaan; lebih memungkinkan baginya tuk selamat dari kecelakaan.
6) Dan sesiapa mengunjuk-unjukkan dirinya; membagus-baguskan kesan orang atasnya; telah meletakkan diri pada fitnah dari berbagai arah.
7) Mengundang-undang pujian tuk pribadinya, menyematkan gelar-gelar tuk namanya; ia terancam bahaya nan tak tertanggung oleh kekuatannya.
8) Pun Quran menyebut pemilik-pemilik kapal itu sebagai "miskin"; padahal bahtera yang melayari lautan tentu harta yang tinggi nilainya.
9) Mungkin agar kita tahu; bahwa kekayaan sejati hanyasanya kemerdekaan untuk berdzikir, bersyukur, & membaguskan ibadah pada Allah.