"Sekularisme" Perusak Orisinalitas Agama


Oleh: Khairan M. Arif

Sekularisme adalah ideologi yang paling aktif merusak agama-agama di dunia, Yahudi dan Kristen, menjadi agama ritual dan salah satu budaya dari budaya-budaya manusia. Karakter dua agama ini hilang sebagai agama yang Allah turunkan menjadi pedoman hidup manusia dalam semua dimensi kedupan. Agama-agama ini berubah menjadi gerakan moral sosial belaka, termarjinalkan dari urusan politik, ekonomi, hukum dan semua ranah kedupan bernegara, agama ini hanya dibolehkan menggarap masalah pengampunan dosa, doa-doa dan semua hal yang terkait dengan masalah ghaib plus moral.

Sekularime mengalami suskses besar "menggarap" agama-agama dunia menjadi mandul tanpa identitas dan orisinalitas teologi untuk layak disebut sebagai "agama".

Akan tetapi  tidak demikian halnya terhadap Islam, sekularisme menghadapi kendala besar dalam mensekulerkan agama ini. Usaha sekularisme yang mengajarkan "akidah" pemisahan kehidupan dunia dan akhirat, negara dan agama, mendapat perlawanan sengit dari ajaran dan prinsip-prinsip islam yang tidak mengenal dikotomi antara dunia dan akhirat, antara agama dan kehidupan bernegara ini.

Islam menjadi lawan tangguh sekularime dunia di abad 21 dan di era global ini, sehingga ideologi sekulerisme ini menggunakan seluruh instrumen perjuangannya untuk menaklukan Islam dan umatnya,  memisahkan mereka dari politik, ekonomi, pendidikan dan ranah kehidupan lainnya.

Diantara instrumen dakwah sukeler yang digunakan selama ini adalah merubah paradigma dan mind set tokoh-tokoh Islam bahwa fungsi agama adalah mengatur  masalah manusia dengan Tuhan saja bukan yang lainnya. Islam Politik, Islam ekonomi, Islam Pendidikan dan sebagainya bukanlah domain syariat, karenanya mereka sangat benci kepada Umat Islam yang mengatasnamakan agama dan "Tuhan" dalam kehidupan dan gerakan mereka. 

Bahkan kelompok "sekuler radikal" mengkafirkan mereka yang mengatasnamakan agama dalam praktek politik, sebagaimana yang terjadi di Mesir dan Tunisia saat ini. Serangan sekularisme dengan menggunakan kekuatan militer dan senjata hari ini terhadap Islam, adalah bentuk "frustasi" kaum sekuler terhadap Islam dan kekokohan ajarannya.

Penjajahan sekuler terhadap negara-negara Islam termasuk Indonesia akan terus berlangsung sampai negara-negara muslim ini berubah menjadi negara sekuler barat seperti Amerika, Eropa dan Asia, Australia dan yang lainnya. Di negara-negara ini membicarakan prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari adalah identik dengan kaum puritan, primitif, kolot bahkan dapat dicurigai sebagai teroris.

Sekularisme melihat Islam adalah ancaman strategis untuk tatanan dunia masa depan, (penulis banyak membaca buku-buku sekuler diantaranya berjudul "Kala Agama menjadi Bencana" dan sebagainya) semua buku-buku itu menjelaskan dengan argumen ala mereka bagaimana agama khususnya Islam adalah sumber masalah, kekacauan dan kerusakan yang dialami manusia.

Dari sini penulis ingin menyampaikan kepada kita semua, bahwa saat ini agama non Islam dan semua invasi pemikiran dan fisiknya, bukan lagi satu-satu tantangan dan hambatan-hambatan dalam dakwah, tapi sesungguhnya telah hadir musuh dakwah dan gerakan ideologi modern yang lebih berbahaya dan sangat sistematis mengeluarkan Umat dari akidah dan syariatnya, gerakan yang menggunakan instrumen, media dan SDM dari dalam diri umat Islam sendiri, bahkan pengusung yang paling "militan" gerakan ini adalah tokoh-tokoh dan umat Islam sendiri, sebagaimana yang terjadi di beberapa negara seperti Mesir, Turki dan di Indonesia. 

Wallahu a'lam bishawab..


Baca juga :