*by Ust. Achmad Fathony
PROBOLINGGO - Hangat sekali cara Kyai Mutawakkil menyambut rombongan Presiden PKS sore tadi, (Ahad, 1/9/2013). Mulai dari penampilannya yang sederhana, duduknya yang bersila dan rapat bersanding dengan ustadz Anis Matta, canda-candanya hingga ungkapan seriusnya....semua bermuara pada makna : beliau jatuh cinta terhadap PKS.
PROBOLINGGO - Hangat sekali cara Kyai Mutawakkil menyambut rombongan Presiden PKS sore tadi, (Ahad, 1/9/2013). Mulai dari penampilannya yang sederhana, duduknya yang bersila dan rapat bersanding dengan ustadz Anis Matta, canda-candanya hingga ungkapan seriusnya....semua bermuara pada makna : beliau jatuh cinta terhadap PKS.
Pimpinan Ponpes Zainul Hasan, Probolinggo, yang mengasuh 7000an santri ini tampak santai dan blak-blakan. Saat diminta memberikan taushiyahnya, malah bilang, "Ini hanya seruan buat PKS, bukan taushiyah". Ini karena, kata beliau, Presiden PKS dan aktivis PKS memiliki intelektualitas dan spiritualitas tinggi sehingga lebih tepat mendapat seruan ketimbang taushiyah. (He..he..he.. sindiran apa pujian ya, entahlah, yang jelas kemudian Pak Kyai melontarkan kalimat-kalimat serius.)
"Saya serukan agar PKS tidak menabrak kemapanan. Pahami kultur dan kondisi daerah yang masing-masing memiliki coraknya sendiri", kata beliau. Sejurus hadirin menunggu uraiannya, tapi tampaknya Kyai tak ingin berpanjang lebar teori. Dalam konteks inilah rupanya beliau berkisah, menjelang pilgub Jawa Timur beberapa hari lalu, Kyai Mutawakkil mengingatkan pihak-pihak agar jangan menciptakan suasana tidak kondusif. "Ya saya berikan peringatanlah agar orang-orang Jakarta tidak main-main di Jawa Timur", katanya sambil tertawa dan menepuk-nepuk lengan ustadz Anis Matta.
Bagi saya, ini merupakan sentuhan kasih sayangnya agar PKS makin adaptif terhadap sosio-kultural masyarakat. Terlebih di Jawa Timur-lah bermukim lebih dari 25 juta warga Nahdliyin yang sering digambarkan berpandangan politik dan praktek keagamaan berbeda secara diametral dengan para kader PKS. Sebuah penggambaran yang sering pula dikelola menjadi pengganggu kemesraan PKS dan NU. Padahal, nyatanya orang nomor satu di PWNU Jawa Timur ini tak mengungkit sedikitpun soal perbedaan semacam itu.
Justru beliau menegaskan kesamaan visi perjuangan NU dan PKS yang memerlukan pengokohan dari waktu ke waktu. "Ini pertemuan pertama yang semoga bukan pertemuan terakhir", harapnya. Beliau juga berencana mengamanatkan beberapa aspirasi dan agenda warga Nahdliyin kepada anggota legislatif PKS untuk direalisir. "Semua ini dalam rangka kepentingan bersama ummat dan bangsa. Apalagi saya juga tahu bahwa ada banyak kader kami di PKS", tegasnya.
Rombongan Presiden PKS pun tampak hening menyimak dan mengaminkan doa-doa Pak Kyai menyongsong kemenangan PKS di Pemilu tahun depan. Bahkan acara masih dipungkasi pula dengan doa Kyai Nashiruddin, Katib Syuriah PWNU, yang memohonkan keselamatan PKS menghadapi fitnah duniawi dan keberpalingan dari akhirat.