Siapa yang tak kenal Acmad Ru’yat? Sosok pemimpin dan intelektual muda yang tidak pernah berhenti memperjuangkan kemajuan dan perbaikan warga Bogor. Ketika Ru’yat menjabat selaku anggota legislatif di DPRD Kota Bogor periode 1999-2004, ia mempunyai peranan besar dalam memperjuangkan pengembalian aset-aset daerah yang disalahgunakan pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Salah satu bukti perjuangannya adalah eksekusi Gedung Kuning di Jalan Pemuda, yang saat ini menjadi Gedung Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), gedung tersebut kini kembali menjadi aset milik pemerintah Kota Bogor.
Begitupun pascapelantikan dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2004-2009, lelaki kelahiran Serang 1966 itu tergolong wakil rakyat yang tak pernah letih mengkampanyekan pentingnya mendorong APBD sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai: fungsi layanan publik, fungsi pembangunan, dan fungsi perlindungan kepada masyarakat.
Apa yang diperjuangkan Ru’yat memberikan andil besar dalam penyelesaian beberapa problem transportasi di Kota Bogor. Ia berhasil mendobrak anggaran pusat dan provinsi untuk dialokasikan bagi perbaikan dan pelebaran prasarana jalan raya yang berdampak pada peningkatan perekonomian warga Bogor. Keberhasilannya itu dibuktikan dengan mengucurnya bantuan dana pembangunan dari pemerintah provinsi Jawa Barat dan Departemen Pekerjaan Umum sebesar 54 milyar Rupiah lebih. Dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur di Kota Bogor, seperti pembangunan Bogor Outer Ring Road (BORR), pelebaran Jalan Pancasan-Pasir Kuda Bogor Barat, Jalan R 2 Pandu Raya, serta pelebaran KH. Soleh Iskandar.
Begitu besar kecintaan Ru’yat terhadap warga Bogor, bahkan konon karena kecintaannya terhadap kota yang pernah membesarkannya itu, seorang Achmad Ru’yat bersedia “turun gunung” menanggalkan jabaatannya selaku Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, untuk bergandeng tangan dengan H. Diani Budiarto dalam upaya menata dan membangun masa depan kota Bogor yang lebih baik sebagai Wakil Walikota Bogor 2008-2014.
Kesibukannya dalam mengemban amanah jabatan publik tidak membuatnya lalai dalam membina keluarga. Di sela kesibukannya, Ru’yat tetap memberikan perhatian khusus dalam pembinaan keluarga. Bagi Ru’yat, keluarga adalah basis pembentukan karakter generasi yang akan datang. Tidak sekedar retorika, pembinaan keluarga yang dilakukannya berbuah prestasi yang diraih oleh anak-anaknya. Anak pertama dan keduanya berhasil menembus Kampus terbaik di Indonesia. Anak pertama, Nurul Afifah, saat ini menjadi mahasiswa Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor; anak keduanya, M. Furqon, menjadi mahasiswa Teknik Universitas Indonesia. Sedangkan adik-adik Nurul dan Furqon, lolos seleksi sekolah-sekolah unggulan di Kota Bogor.
Melimpahnya pengalaman Achmad Ru’yat dan kepiawaiannya dalam memimpin, membuat dirinya dipercaya kembali oleh berbagai kalangan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Kota Bogor dengan menjadi Walikota Bogor periode 2014-2019. Bedampingan dengan Aim H. Hermana, Ru’yat mengimplementasikan sebuah cita-cita mengabdi tak kenal henti untuk Bogor Maju. Ru’yat-Aim adalah pasangan walikota dan wakil walikota pilihan warga Bogor.
*http://sosok.kompasiana.com/2013/09/03/mengenal-lebih-dekat-achmad-ruyat-589355.html