Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, menerima penghargaan pelopor Sistem Inovasi Daerah (Sida) dari Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta. Penghargaan ini diserahkan dalam acara Puncak Hari Teknologi Nasional di Taman Mini Indonesia Indah hari ini (2/9). Penghargaan Pelopor Sida merupakan apresiasi sekaligus pengakuan pemerintah pusat kepada kepala daerah yang dinilai berkomitmen memperkuat sistem inovasi daerah.
Penghargaan Pelopor Sida diberikan kepada 11 kepala daerah setingkat provinsi dalam acara perayaan Puncak Hari Teknologi Nasional yang mengambil tema Inovasi untuk Kemajuan Bangsa dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan presiden RI BJ Habibie.
Sumatera Utara dan sepuluh provinsi lainnya dinilai telah menunjukkan komitmen dalam mengambil prakarsa untuk mengimplementasikan keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Riset dan Teknologi tentang Penguasaan Sistem Inovasi Daerah.
Gubsu bersama gubernur Bengkulu, Lampung, Sumsel, Banten, Jawa Barat, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulawesi Selatan dan Gorontalo telah mengambil prakarsa tidak saja dalam membentuk tim koordinasi nasional di wilayah mereka tapi juga telah menyusun roadmap penguatan Sida juga menyusun actionplan dan renja mereka secara detil. Pelaksanaan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) bagian dari pengembangan Sistem Inovasi Nasional (Sinas) yang dilandasi oleh UU No 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian dan pengembangan dan penerapan IPTEK.
Usai menerima penghargaan, Gubsu didampingi Kepala Balitbang Provsu Alwin Sitorus mengatakan penghargaan tersebut merupakan pemicu dan pemacu bagi Provinsi Sumatera Utara untuk mengembangkan Sistem Inovasi Daerah yang lebih maju. Terlebih lagi pengembangan Sida strategis bagi pencapaian visi misi daerah yaitu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi yang berdaya saing dan sejahtera.
"Pengembangan sistem inovasi daerah merupakan bagian dari peningkatan Daya saing daerah, karenanya ini sangat strategis bagi Provinsi Sumatera Utara terutama untuk mewujudkan visi dan misi kita Sumatera Utara yang berdaya saing dan sejahtera," ujar Gubsu, hari ini.
Gubsu berujar bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu koridor ekonomi yang dirancang menjadi Pusat Pertumbuhan Indonesia Bagaian Barat yaitu bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.
Melalui program MP3EI, Sumut dikembangkan menjadi pusat industri kelapa sawit melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. "Kita patut berbangga , Sumut memiliki Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nasional yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dimana produk inovasinya sudah dikenal tidak saja secara nasional namun juga oleh industri kelapa sawit dunia,"tuturnya.
Sementara itu, Presiden SBY dalam arahannya mengungkapkan bahwa Inovasi dan teknologi memiliki peran yang sentral Bagi kemajuan nasional. "Ekonomi bisa mengalami pasang dan surut, Up and down. Demikian juga demokrasi dan politik. sekarang pun banyak negara yang mengalami sock dan crisis," ujarnya.
Namun, lanjut SBY, hanya negara yang memiliki inovasi dan teknologi yang maju dapat terus maju dan bertahan. SBY menyampaikan tiga isu penting yang dihadapi dunia dan Indonsesia saat ini dan masa depan. Diantaranya adalah kesinambungan pangan, energi dan air, bagaimana meletakkan oandangan hubungan yang konstruktif antara ekonomi dan teknologi serta membangun sinergo nasional antara akademisi, bisnis dan pemerintah.
SBY mengatakan Bangsa kita harus terus meningkatkan kecukupan produktivitas pangan, meningkatkan produksi energi termasuk enrgi baru dan terbarukan. Dan kalau mau melakukannya harus sekarang. Karena 20-30 tahun lagi indonesia berada posisi yang baik. Bangsa ini juga harus belajar menjadi hemat dan efisien bukan rakus dan boros," ujar SBY.
Dalam acara itu Menristek juga menyerahkan penghargaan Anugerah Iptek kategori Budhipura (Pemprov), Prayogasala (Pranata Litbang), Labdha Kretya (Kreativitas dan Inovasi Masyarakat) dan Widyasilpawijana (Duta Iptek).
*http://www.waspada.co.id