MAKASSAR - Buku Politik Untuk Kemanusiaan, Mainstrim Baru Politik Indonesia, yang ditulis tokoh nasional Tamsil Linrung, menuai pujian dari sejumlah tokoh dan pengamat.
Budayawan Sulsel Ishak Ngaljaratan, mengatakan, budaya Bugis-Makassar adalah budaya 'Siri' atau malu. Malu jika tidak berbuat baik, malu kalo berbuat salah. Dan sifat ini tertanam didalam diri Tamsil Linrung.
"Budaya Siri ini ada didalam diri Tamsil. Politik untuk kemanusiaan ini menggambarkan karakter Tamsil sebagai politisi yang berjiwa kemanusiaan yang tinggi," kata Ishak.
Menurut Ishak, saat ini spirit kebangsaan Indonesia suda kendor dan meredup. Dan buku Politik Untuk Kemanusiaan ini memberi spirit baru bagi kancah politik di Indonesia, khususnya di Makassar.
Senada Pengamat Politik Unhas Aswar Hasan, juga menyatakan judul buku ini sangat menyentuh naluri kemanusiaan.
"Politik memang orientasinya untuk kemanusiaan. Dan buku ini mencerminkan karakter Tamsil," puji Aswar.
Menurutnya, sejak masih aktivis mahasiswa, pengusaha, hingga politisi, Tamsil selalu berkontribusi untuk kemanusiaan. Ini membuktikan ide kemanusiaan ini sudah dibuktikan Tamsil.