"Paham Mulkiyyah dan Milkiyyah"
By Nandang Burhanudin
******
Ragam pendapat, paham, fatwa yang berkembang saat ini membuat kajian apapun seputar sikap Islam terhadap fenomena kontemporer menjadi bias, sangat dipengaruhi paham Mulkiyyah (kekuasaan-kerajaan) dan Milkiyyah (kepemilikan-orientasi-afiliasi).
Tengok saja kajian Siyasah Syar'iyyah, Ekonomi Islam, atau Fiqh Nawazil. Semua sangat dipengaruhi paham mulkiyyah dan milkiyyah.
Contoh kongkrit, bagaimana bisa kajian demonstrasi bisa haram dan halal dalam sekali waktu. Demonstrasi kepada penguasa diktator, haram dan termasuk bughot jika dilakukan di Saudi, negara Teluk, atau negara mayoritas muslim. Namun, kini demonstrasi menjadi halal dan legal jika dilakukan untuk melengserkan pemerintahan yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin.
Contoh lagi: Turki saat awal menjalin hubungan dagang+diplomatik dengan Israel, semua negara Arab marah. Namun kini saat Turki mengubah haluan dan membuktikan hubungan dengan Israel sebagai strategi untuk mengimbangi arogansi Israel di dunia, negara Arab malah mengucilkan Turki. Bahkan Erdogan pun menjadi cemoohan Teluk saat keras menentang kudeta di Mesir. Apa yang dilakukan Erdogan, salah. Apa karena pihak yang mau ditolong itu adalah Ikhwanul Muslimin?
Paham mulkiyyah dan milkiyyah, kini merasuki negara-negara Arab. Musuh bersama mereka bukan Syiah, Kristen, atau Zionis, tapi Ikhwanul Muslimin karena yang ditengarai hanya Ikhwan yang bergerak massif, terintegrasi, dan nyata ada di lapangan. Mereka cepat meraup simpati publik, karena tampilan luarnya bisa berjanggut tebal, wanitanya bercadar, dan bercelana cangkring, namun ada juga yang kelimis, berjilbab biasa, dan bercelana Levis. Itu yang dikatakan DR. Rafiq Habib, cendekiawan Koptik, "Ikhwan satu-satunya gerakan Islam yang kuat, dinamis, progressif."
Jadi, fatwa yang dulu di-Haram-kan para ulama Saudi-Teluk-Mesir, menjadi Halal selama yang jadi korban adalah Ikhwan. Namun yang mubah secara syari'ah, akan menjadi Haram jika pelakunya adalah Ikhwan.
Segeralah berperilaku seperti Yahudi, jika ingin dapat restu dunia. Tapi jangan pernah menjadi Ikhwan, karena semua serba dilarang. ***