Koalisi Nasional Anti Kudeta: Jum'at 30 Agustus Akan Jadi Hari Bersejarah Mesir!


KAIRO - Gerakan 6 April Mesir akhirnya mengumumkan untuk melakukan demonstrasi ke Istana Ittihadiya Jum'at 30 Agustus menuntut lengsernya rezim militer. Seruan ini merupakan reaksi atas pembebasan Mubarak dari tuntutan pengadilan.

Sementara itu Koalisi Nasional Pro Legitimasi (Anti Kudeta) juga telah menyerukan aksi besar-besaran "Pemberontakan Sipil" 30 Agustus.

Seruan "Topan Kemarahan" 30 Agustus juga telah bergema sejak sebulan lalu dari kalangan non politik.

Hatim Azzam, salah seorang pimpinan Koalisi Anti Kudeta menyebutkan bahwa tanggal 30 Agustus besok akan tercatat dalam sejarah Mesir. Hari Jumat depan akan menjadi sesuatu yang berbeda dalam menentang kudeta militer di Mesir. Direncanakan Jumat besok akan menjadi demo terbesar anti kudeta sekaligus mogok nasional.

Hal itu beliau sebutkan dalam dialog di televisi Aljazeera Mubsher Senin, 26 Agustus kemarin. Lebih lanjut beliau menyebutkan, “Kalau memang semua demonstran berasal dari Ikhwan, seharusnya setelah semua pimpinan Ikhwan ditangkap tidak ada lagi demonstrasi di jalan-jalan Mesir. Masih adanya demonstrasi hari-hari ini menunjukkan bahwa yang berdemo bukan Ikhwan, tapi rakyat Mesir secara umum.”

Tentang aksi penangkapan kepada para aktifis, beliau menyebutkan, penguasa kudeta telah melakukan aksi penangkapan besar-besaran. Jumlah yang ditangkap hingga saat ini lebih dari 10 ribu orang. Ada rumor mengatakan bahwa para tahanan yang meninggal dunia di dalam mobil tahanan, dibunuh karena tidak ada lagi tempat bagi mereka di penjara.

Selain itu, kondisi ekonomi Mesir sudah semakin parah. Beliau menuturkan, tindakan penguasa saat ini sangat membahayakan Mesir, bahkan untuk jangka panjang. Hal inilah yang bisa dipahami dari dikuranginya “jam malam”, karena satu jam saja bisa mengakibatkan kerugian satu milyar pounds. Sedangkan Saudi dan Emirates takkan bisa selamanya mengucurkan dananya ke Mesir.

Tamarrud Pecah, Sebagian Bergabung dengan Koalisi Anti Kudeta

Tamarrud yang menjadi motor penggulingan Mursi sudah pecah kongsi. Tamarrud daerah Helwan, Kairo mengumumkan telah memisahkan diri dari gerakan Tamarrud, dan bergabung dengan Koalisi Anti Kudeta, Selasa 27 Agustus yang lalu.

Shabir Muhammad, koordinator Tamarrud Helwan menegaskan, “Yang menyebabkan kami memisahkan diri adalah karena penguasa kudeta telah melakukan pembantaian kepada para demonstran, dan melakukan aksi penangkapan besar-besaran kepada tokoh dan pimpinan bangsa.”

Dalam orasinya di depan para demonstran Koalisi, dia mengatakan, “Ketika menanda-tangani formulir pemberontakan, aku tidak berniat membunuh atau menangkap seorang pun. Saat itu aku hanya menuntut diadakannya pemilu lebih awal untuk memilih pengganti Presiden Mursi. Aku memang tidak setuju dengan beberapa kebijakan beliau.

Kami sungguh terkejut, saat ini untuk sekadar mengkritik kebijakan As-Sisi saja kami dilarang. Orang yang mengkritiknya selalu mendapatkan ancaman dipenjara atau dibunuh.”

Terakhir dia menegaskan bahwa dia bersama teman-temannya akan terus ikut dalam aksi-aksi yang dilakukan Koalisi.



Baca juga :