Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setuju usulan Panitia 17 yang akan mengubah nama Jalan Medan Merdeka dengan nama 4 tokoh nasional yakni Soekarno, Hatta, Soeharto, dan Ali Sadikin. Namun, perubahan nama jalan itu menjadi kontroversi dan ditentang berbagai kalangan, salah satunya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Sidiq menjelaskan, ide Jokowi yang akan mengubah nama jalan itu sangatlah tidak penting. Yang terpenting ialah Jokowi harus dapat mengurai kemacetan di wilayah Ibukota yang kian semrawut.
"Nggak penting ide itu. Atasi kemacetan Jakarta itu yang diharapkan masyarakat, bukan ganti nama jalan," tegas Mahfudz dalam pesan singkatnya dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Mahfudz yang juga Ketua Komisi I DPR ini menjelaskan jika Jokowi mengganti nama jalan itu tapi kemacetan di Jakarta masih semrawut, perubahan itu akan terlihat sia-sia. Karena yang diharapkan masyarakat ialah bebas dari kemacetan.
"Terus kalau ganti nama apakah kemacetan di jalan tersebut jadi teratasi? Kan enggak. Yang diminta masyarakat solusi kemacetan," pintanya.
Jokowi bersama Panitia 17 yang diketuai oleh Jimly Asshiddiqie sebelumnya akan mengubah nama beberapa ruas jalan Ibukota menjadi jalan Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soekarno-Hatta.
"Rencananya kami akan beri nama jalan, tapi belum ketemu. Ternyata ada usulan dari Ketua Panitia 17 yaitu Pak Jimly dan juga masyarakat mengusulkan agar ada pemberian nama Jalan Soekarno dan Mohammad Hatta," ujar Jokowi di Balaikota.
Jokowi menuturkan, besar kemungkinan nama Soekarno dan Mohammad Hatta tersebut akan disematkan untuk Jalan Medan Merdeka Utara atau sisi utara Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan, yang merupakan nama jalan tempat Jokowi-Ahok berkantor.
"Setelah dirembuk-rembuk oleh para tokoh-tokoh, karena belum diputuskan. Tapi kemungkinan akan diberikan ke Jalan Merdeka Utara dan Merdeka Selatan," imbuh Jokowi. (liputan6)