Mari kita lupakan kejadian kemarin sore, saat suporter Persija yang terkumpul dalam nama besar kelompok suporter bernama The jak melempari mobil yang membawa tim sepakbola kebanggan warga Jawa barat bernama Persib Bandung. Karena kejadian itu, pertandingan yang ditunggu pun tak jadi tayang. Persib Bandung yang sedang memanas setelah menghancurkan macan Sumatera Sriwijaya FC serta Persija Jakarta yang sedang mencari poin untuk kembali ke tempat yang seharusnya tak dapat disaksikan dan harus tertunda atau entahlah.
Lalu di Bandung, The Viking marah, menutup jalan dan ada beberapa mobil dengan plat nomor B dihancurkan. Seperti itulah kondisi fanatisme kita hari ini. Fanatisme anarkis. Sepakbola yang seharusnya indah untuk dinikmati menjadi tidak indah. Para pemain timnas yang terdapat di kedua tim serta para pemain muda yang sedang menambah jam terbang menjadi sia-sia bahkan mungkin melahirkan trauma.
Kota Jakarta berulang tahun malam tadi dan Kota Bandung melakukan pesta demokrasi untuk memilih walikota baru pada hari ini. Seharusnya pertandingan kemarin sore menjadi hadiah yang indah bagi kedua kota.
Jakarta terlebih dahulu melakukan pergantian kepemimpinan yang sukses dengan melahirkan nama Jokowi sebagai pemenangnya. Seorang pemimpin yang membumi dari Solo. Penyelenggaraannya sendiri cukup ramai, riuh dengan adu argumen dan ide di tataran dunia nyata terlebih maya. Adakalanya sedikit gesekan muncul antar pendukung. Tetapi ketika pesta selesai. Suasana mencair dan Jakarta tampil dengan semangat barunya.
Hari ini kota Bandung memilih pemimpin barunya. Menurut catatan dari quick count yang diselenggarakan PKS Kota Bandung yang saya terima via twitter, Ridwan Kamil - Mang Oded, sosok muda profesional dengan sejuta ide kreatif di kepala yang dipasangkan dengan sosok politisi muda PKS tampil sebagai pemenang.
Sore ini mari kita lupakan sejenak rusuh suporter dan berharap ada perbaikan dari para pendukung sepakbola. Mari kita beradu kreatif untuk tim kesayangan serta kota atau daerah yang kita tinggali. Tinggalkanlah segala bentuk kekerasan serta caci maki.
Fanatik harus! Tetapi implementasikan dengan perang ide-ide kreatif yang membangun.
Kompetitif wajib! Agar kelak tercipta para pemimpin, pemain dan penonton yang berjiwa besar.
Semoga harapan itu masih ada.
Salam Cinta, kerja Harmoni ^_^
*by @enjang_as on twitter
*sumber: Kompasiana
:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ::
Klik Download App BB | Klik Download App Android
Klik Download App BB | Klik Download App Android