by @Fahrihamzah
1. Pagi ini (26/6) KPK memakai detik.com mencoba menyerang saya. Ok saya akan hadapi.
2. Foto di hp fatanah dibocorkan ke detik.com dan memang + tempo, ini 2 media teraktif menjadi operator KPK.
3. DETIK ini sering sekali memelintir omongan saya. Dan kalau sudah punya mau Apapun omongan judulnya sama.
4. Kalau mereka sudah punya mau, mereka akan paksaan menjadi berita..cara mencari data entah dari mana yg penting naik.
5. Saya teringat sama orang2 idealis yang dulu merintis jurnalisme online ini. Sekarang tiba2 berwarna biru.
6. Detik ini dibeli seorang konglomerat yang dulu dapat KLBI hasil lobby zaman mar'ie muhammad. Pemilik bank mega.
7. Chairul tandjung memang hebat...dia mengakuisisi detik setelah punya TV dan menguasai beberapa media.
8. Detik ini sekarang berwarna biru dan ditugaskan menghajar orang2 yang punya kritik kepada establish.
9. Chaerul tandjung merajalela setelah menjadi tim presiden SBY dan diangkat menjadi ketua KEN (komite ekonomi nasional).
10. Benci-nya saya sama sebagian media sekarang adalah karena mereka sok suci padahal moralnya sdh hancur.
11. Kita tidak pernah melihat dalam sejarah bahwa pelacuran media terjadi secara telanjang di depan mata seperti sekarang.
12. Masih ingat forum pemred yang di bali itu? Tragis memang ketika para senior media mengitroduksi self critics..
13. Anak anak muda di level redaksi media justru sedang menikmati kekuasaan sebagai redaksi dan menjadi operator politik.
14. Detik adalah contoh yang paling tragis bagaimana kapitalisme media dan politik merongrong idealisme wartawan.
15. Buat mereka ini, misi suci jurnalistik sudah hilang. Di belakang mereka ada tugas dari kaum pemilik modal. Cari uang.
16. Dan dalam persaingan yang makin kejam, mereka juga saling mematikan dalam suatu perang mencari iklan yang tak lagi punya aturan.
17. Untung kita punya social media dan kita melawan dengan cara apa adanya...mereka takkan menang, kita tak bisa dikebiri.
18. Mereka punya tuan dan bos besar, kita tidak punya tuan. Kita manusia merdeka yang tidak bisa ditakuti mereka.
19. Sekali lagi, mereka ini tidak boleh menantang moral kita. Kepala kita lebih tegak dari mereka. Mereka ini kacung belaka.
20. Detik dan skandal jurnalisme peradilan sesat harus kita bongkar. Di belakang ini semua uang dan bisnis sensasi.
21. Para konglomerat media yang sedang berlomba menjadi politisi mendapat 2 hal sekaligus: proteksi dan uang.
22. Mereka ini bukan tidak punya perkara besar. Tapi proteksi berjalan termasuk oleh solidaritas antar mereka.
23. Uang mereka dapat melalui bisnis legal media (iklan, dll) juga bisnis gelapnya (menjadi centeng kasus, dll).
24. Anak2 muda yg meniti karir sebagai wartawan sebagaimana saya dulu, tak ada salah, mereka tidak tahu masalah.
25. Ini soal sekongkol dan soal pengkhianatan pada misi suci jurnalime. Sekian.
:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ::
Klik Download App BB | Klik Download App Android
Klik Download App BB | Klik Download App Android