Saya menyarankan agar Anis Matta segera ditangkap. Oleh siapa? Oleh para kader PKS. Lho???! Ya. Saya menyarankan kepada para kader PKS agar menangkap pikiran-pikiran dahsyat Anis Matta. Kalau perlu, semua aksi-aksi leadershipnya juga ditangkap.
Karena pikiran-pikirannya, kebijakan-kebijakannya sebagai pimpinan partai, dan aksi-aksi kepemimpinannya, itu semua bisa dijadikan catatan sejarah dan referensi empirik bagi perjalanan partai kalian, perjalanan perpolitikan di Indonesia, bahkan perpolitikan dunia. Hal itu juga bisa menjadi pendidikan politik sekaligus budaya untuk bangsa besar Indonesia ini. Jarang-jarang lho ada orang yang punya itikad baik untuk memajukan negeri ini, juga memiliki kapasitas keilmuan yang luar biasa, sekaligus juga punya otoritas menggerakkan mesin partai yang cukup besar. Dan orang itu ada di partai kalian.
Saya melihat akhir-akhir ini Anis Matta seperti bintang yang sedang bersinar terang. Terlebih setelah dia berhasil menahkodai bahtera yang bernama PKS ini keluar dari badai dengan memenangkan beberapa pilkada dalam waktu yang berdekatan. Track record-nya masih bersih (dan mudah-mudahan tetap bersih), walaupun ada upaya-upaya untuk membuatnya terlihat kotor (biasalah, politik di Indonesia masih kaya’ gini) tapi buktinya tidak terbukti. Yang penting bagi kalian, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tunjukkan kalau cara berpolitik yang santun itu ada pada kalian (santun kan bukan berarti lemah, justru orang kuat lah yang santunnya terlihat indah).
Setelah menonton beberapa video rekaman pidatonya yang diupload di Youtube, saya pribadi juga tertarik dengan pikiran-pikirannya Anis Matta. Sayang sekali kalau pikiran-pikirannya (yang menurut saya dahsyat ini) dan aksi-aksi kepemimpinannya menguap begitu saja di udara tanpa ada perekaman. Oleh karenanya ada beberapa saran yang bisa saya sampaikan kepada kalian para kader PKS:
1. Catatlah semua isi pidato/ceramah/khutbah/seminar/talkshow/dialog/wawancara yang disampaikan oleh Anis Matta. Saya memperhatikan, Anis Matta kalau bicara jarang memegang naskah (dan ini salah satu kelebihan Anis Matta dalam public speaking), oleh karenanya mencatat mutlak kalian lakukan sebagai upaya perekaman pemikirannya. Bukankah Ali bin Abi Thalib pernah berujar: “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Tapi saya yakin tidak semua kalian bisa selalu bersama Anis Matta setiap hari. Padahal dalam kapasitasnya sebagai presiden partai, saya yakin hampir setiap hari dia harus berbicara (dalam konteks public speaking). Lalu siapa kah yang berkewajiban mencatat semua pemikirannya itu? Saya pikir ini tugas asisten pribadinya Pak Anis. Saya harap asisten pribadinya Pak Anis juga adalah seorang yang haus ilmu. Dan semua yang dicatat itu, alangkah bagusnya kalau dibuat menjadi buku. Dengan konten yang penuh ilmu saya yakin buku kumpulan ceramah itu akan menjadi buku yang menarik. Namun bagi kalian yang hadir atau sempat mengikuti pembicaraannya, alangkah baiknya juga mencatatnya.
2. Kalau catatan itu hasilnya adalah teks, maka dengan menggunakan fasilitas teknologi saat ini, kalian juga bisa mengarsipkan pidato/ceramah/khutbah/seminar/talkshow/dialog/wawancara beliau dalam bentuk file video dan atau audio. Dan ini mutlak dilakukan agar kita juga bisa mengetahui gestur pembicara saat ia menyampaikan pemikirannya (yang tidak bisa dilakukan oleh hanya sekedar teks). Alangkah eloknya kalau file itu kemudian diupload ke Youtube agar bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara luas. Toh Anis Matta sekarang bukan hanya sekedar milik PKS, tapi juga milik bangsa Indonesia. Malah sebenarnya dengan cara tersebut, justru menjadi sarana marketing yang menurut saya sangat baik. (Sssst…., ini rahasia, banyak lho yang tersentuh dan tergerak hatinya untuk bergabung setelah mendengar ceramah-ceramahnya Anis Matta).
3. Alangkah bagusnya kalau website pribadinya Anis Matta diberdayakan. Saya tidak tahu apakah Anis Matta memiliki website pribadi. Tapi menurut saya, sangat sayang sekali kalau seorang Anis Matta tidak memiliki website pribadi (atau website-nya ada tapi tidak terkelola). Saya pikir harus ada tim yang mengelola website-nya. Nah, di website ini lah catatan-catatan yang ditulis seperti pada poin (1) itu, dan rekaman video dan atau audio seperti pada poin (2) itu disimpan, ditampilkan dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Saya pikir orang-orang PKS adalah orang-orang yang cerdas yang tidak akan terjebak pada pengkultusan pribadi. Dan peduli amat dengan kata-kata orang lain yang nantinya bilang PKS sudah mengkultuskan pribadi seseorang. Toh yang tahu dengan hati kalian adalah kalian sendiri kan? Toh juga saat ini, pemimpin-pemimpin dunia, tokoh-tokoh internasional maupun nasional, bahkan orang-orang yang sedang mencoba melakukan penokohan dirinya juga punya website pribadi. Kenapa PKS yang notabene salah satu kadernya bahkan menjadi Menkominfo tidak menggunakan leverage internet untuk menokohkan seseorang yang potensial ini, yang memang pantas untuk memiliki website pribadi ini. Lagipula, organisasi yang orang-orangnya memiliki kebanggaan terhadap pemimpinnya itu jauh lebih sehat dan produktif daripada organisasi yang orang-orangnya malah menjatuhkan pemimpinnya sendiri. Dengan website pribadi Anis Matta yang berkonten demikian (yang bukan hanya berisi sekedar berita kunjungan dan kegiatan), saya rasa itu akan menjadi salah satu website yang benar-benar berisi, mendidik, informatif, menarik, bermanfaat, dan marketable tentunya. (Kepengen sih nambahin kata-kata “enak dibaca dan perlu”, tapi sudah terlanjur jadi jargon salah satu majalah, hehe ^_^)
4. Kalau toh website pribadinya belum ada, atau sudah ada tapi belum terkelola, atau tetap dikelola tapi tidak update, atau pun juga ternyata sudah update (intinya mau ada atau tidak sekalipun), tetaplah kalian para kader PKS menayangkan catatan dan file video atau audio itu via internet. Saya salut sekali dengan website PKSPiyungan (dikelola oleh kader PKS Kecamatan Piyungan) yang menjadi salah satu dari 500 website teratas di Indonesia dimana kontennya berisi hal-hal yang berhubungan dengan PKS. Namun saya pikir, website khusus yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan Anis Matta itu sangat bagus sekali kalau ada, karena akan banyak sekali konten yang bisa dimuat di situ. Akun jejaring sosial para kader PKS juga bisa menjadi sarana penyebaran pemikiran dan rekaman-rekaman beliau.
5. Upaya-upaya “penangkapan” seperti yang saya jelaskan pada poin-poin sebelumnya, sebenarnya juga merupakan salah satu alat kontrol untuk Anis Matta agar ia tetap berada pada track yang benar. Kita semua tahu tentu akan menjadi beban moral tersendiri bagi seseorang yang pembicaraannya dicatat atau direkam dan kemudian diketahui oleh masyarakat luas. Menjadi orang baik itu penting, tetapi konsisten untuk tetap baik itu jauh lebih penting. Dan saya harap Anis Matta tetap konsisten bahkan ketika mungkin takdir sejarah mengantarkannya berada pada posisi yang lebih dari saat ini. Semoga dengan upaya-upaya “penangkapan” ini, menjadi semacam alat kontrol buat Anis Matta agar tetap on the right track. Jujur saja, Indonesia masih kekurangan pemimpin yang memberikan keteladanan secara utuh. Sehingga menurut saya, sedari sekarang perlu juga dibuat rancangan biografi beliau, agar kalian para kader PKS itu berfikir dari akhir (thinking from the end). “Orang ini akhirnya akan menjadi apa sih?”, itu yang perlu difikirkan dan dibentuk. Hanya orang-orang besar lah yang biografinya menarik untuk dibaca dan menginspirasi pembacanya.
Itu mungkin beberapa saran dari saya buat kalian para kader PKS. Sekali lagi, sangat disayangkan kalau bangsa Indonesia (terlebih khusus kalian para kader PKS) tidak memanfaatkan anugerah tuhan yang dititipkan pada seorang Anis Matta ini. So, sebarkanlah dan lihat apa yang terjadi!
***
End note: Tulisan ini saya buat untuk memprovokasi para kader PKS atau siapa pun untuk menangkap dan menyebarkan catatan atau rekaman dari penyampaian-penyampaian Anis Matta. Sebenarnya tujuan saya sih pragmatis aja: agar saya yang sekarang berada nun jauh di wilayah timur Indonesia ini bisa juga menikmati pemikiran-pemikiran beliau.
Saya juga memohon maaf jika ada yang kecewa dengan pemilihan judul tulisan ini yang mungkin tidak sesuai dengan harapan hati. Kepada yang kecewa saya hanya berpesan, mari kita bangun budaya perpolitikan yang santun. Masyarakat Indonesia harus diselamatkan dari perpolitikan ala zaman purba. Kalau dengan memaki, mencaci, dan memfitnah itu bisa membuat negara ini maju maka mungkin kita perlu membuat kementrian khusus yang menangani itu (mungkin namanya bisa Departemen Fitnah kali, hehe ^_^). Pada kenyataannya justru dengan sikap-sikap keji seperti itu membuat pikiran dan mental bangsa kita diliputi aura negatif, mendisorientasikan fokus bangsa dari hal-hal prioritas dan manfaat, membuat konta produktif serta melemahkan semangat bangsa untuk maju. Kemajuan suatu bangsa bukan hanya sekedar peran dan tanggung jawab pemimpinnya saja, tapi lebih banyak berasal dari rakyatnya (ya, kita-kita ini). Bukankah hanya sedikit orang yang bisa jadi pemimpin, dan sisanya yang banyak disebut rakyat (yang dipimpin)? Sungguh sangat naif apabila kemudian kita mengharapkan kemajuan negara kita hanya sekedar kepada satu dua orang di istana sana, lalu kita cuma berpangku tangan. Kalau ada sekumpulan orang yang punya itikad baik untuk memajukan negeri ini ya apa salahnya kalau kita support. Kalaupun kita berbeda cara atau sarana dengan mereka ya jangan saling menjatuhkan lah, toh keinginan kita sama kok: sama-sama ingin agar Indonesia ini lebih baik lagi. Iya kan?
Salam Indonesia Maju,
Fatih
*http://politik.kompasiana.com/2013/03/18/tangkap-anis-matta-543751.html
:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ::
Klik Download App BB | Klik Download App Android
Klik Download App BB | Klik Download App Android