Usai kemenangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat dan Sumatera Utara, peta kekuatan politik di Indonesia semakin bergerak dinamis. Dua Pilgub yang dimenangkan oleh koalisi parpol dengan kader PKS sebagai calonnya juga mendongkrak elektabilitas parpol tersebut.
Kemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar dan Gatot Pujo Nugroho Tengku Erry, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat keuntungan lain. Kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilgub Jabar dan Sumut yang diusung PKS ikut mendongkrak elektabilitas partai yang baru saja diterjang “badai”
Banyak analisa pengamat berbalik pandangan yang awalnya meramalkan PKS akan terjungkal kini mau tidak mau mengubahnya. Beberapa pengamat sudah menyatakan bahwa kemenangan dua Pilgub tersebut menaikkan elektabilitas PKS.
Kenaikan elektabilitas PKS didukung oleh data yang dirilis oleh PoliticaWave. PoliticaWave menganalisa percakapan di sosial media tentang topik politik di Indonesia. Pada saat pilkada Jabar berlangsung, pasangan Aher-Demiz menduduki peringkat atas dalam Candidate Electability. Menurut data Tanggal 24 Februari 2014 PoliticaWave menempatkan pasangan Aher-Demiz pada posisi Candidate Electability terbesar yaitu dengan Sentiment Index sebesar 8.08 (Baca disini http://news.liputan6.com/read/520702/politicawave-aher-deddy-kuasai-jejaring-sosial. )
Gambar 1. Candidate Electability masing-masing Pasangan pada Pilgub Jabar
Saat Pilgub Sumut berlangsung, PoliticaWave tidak merilis data update elektabilitas pasangan kandidat yang berkompetisi. PoliticaWave memantau berbagai kanal media sosial, termasuk Twitter, Facebook, Forum, Blog, Youtube dan situs-situs berita nasional dan lokal. Ada jutaan percakapan yang masuk dan dianalisa oleh PoliticaWave untuk dijadikan informasi yang mudah dipahami masyarakat. PoliticaWave tetap meng-update data lain berupa analisa sosial media terkait partai politik pada hari pencoblosan Pilgub Sumut.
Hasilnya, pada hari Kamis (7/3/2013) pukul 12:00, angka Sentiment Index Partai poltik terbesar diraih PKS sebesar 9.25. Angka ini terus naik hingga menjadi 17.75 pada malam hari. Dan esok harinya, tanggal 8/3/2013, PKS tetap kokoh dalam posisi tertinggi dalam Candidate Electability dengan nilai Sentiment Index positif terbesar yaitu 22.72. Hingga hari ini, posisi Candidate Electability tertinggi ditempati oleh PKS dengan Sentiment Index berkisar pada angka 22. Sentiment Index adalah suatu indeks yang mengukur margin perbandingan antara sentimen tiap kandidat dibandingkan dengan keseluruhan kandidat. Sentimen indeks bertujuan mengetahui persepsi langsung konsumen atau konstituen kepada setiap kandidat.
Gambar 2. Trend of Awareness PKS tertinggi pada saat Pilgub Sumut (7/3/13) (kiri) dan Candidate Electability PKS tertinggi hingga hari ini (9/3/13)
Analis media sosial yang juga Direktur PoliticaWave, Yose Rizal, dan pakar komunikasi politik Effendi Gazali, di Jakarta, Senin (25/2/2013), sama-sama sependapat bahwa pertarungan di Pilgub Jabar terpengaruh juga dengan percakapan di media sosial.. Effendi Gazali mengungkapkan bahwa kebiasaan di Indonesia adalah membawa apa yang terjadi di media sosial ke media offline. Karena itu, jika di media sosial ada sentimen negatif, maka sentimen negatif itu bisa ditularkan di dunia nyata. (baca disini http://regional.kompas.com/read/2013/02/25/21283990/Pelajaran.dari.Perang).
Pada kasus Pilgub Sumut juga tidak berbeda dengan kondisi yang digambarkan oleh kedua pakar tersebut. Tiga hari menjelang Pilgub Sumut pendukung pasangan Ganteng aktif melontarkan amunisi lewat media sosial. Dari pengamatan saya, pendukung Ganteng sukses menempatkan hashtag bernada kampanye buat pasangan Ganteng di Trending Topic Twitter (TT) di skala dunia maupun Indonesia. Dua hashtag yang sempat nangkring adalah #SiGantengdiMetoTV sukses bercokol di TT menjelang Debat Kandidat terakhir di Metro TV (3/3/2013). Sehari sebelum pencoblosan kembali pasukan media sosial pendukung Ganteng melekatkan hashtag #GantengSatuPutaran di TT bahkan hampir 24 jam. Luar Biasa militansi pasukan media sosial yang sebagian besar dilakukan oleh Kader PKS ini.
Tak hanya berupa TL di Twitter, pendukung PKS terus “mengebom” media sosial lewat tulisan di berbagai blog sosial, forum diskusi, situs partai dan situs dakwah. Hasilnya, Masya Allah. Menurut teman saya yang bukan kader PKS….PKS Sessuaatuuuh…Alhamdulillah.
Posisi elektabilitas yang tinggi bagi PKS selain sebagai berkah, juga menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan tren positif dalam penerimaan di mata masyarakat. Musibah yang sempat menghantam PKS, bisa dijadikan momentum bagi PKS hingga berbuah berkah. Pada saat yang sama PKS diberi mandate yang berat oleh masyarakat untuk menjalankan dan mewujudkan janji-janjinya. Allah sudah member “hadiah” kemenangan pada PKS. Masyarakat juga menitipkan amanah pada PKS. Selanjutnya, marilah kita dukung PKS untuk bisa menjadi partai yang memberikan pendidikan politik terbaik dan pencetak pemimpin bangsa yang berkualitas. []
Salam
Abu Haniyya – Penggiat Sosial Media
:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ::