by Satrio Pinandhito
Team Dakwah Walisongo adalah team dakwah terbaik pada masa itu. Diseleksi oleh Sultan Mehmed I, Khalifah Turki Ustmani. Team ini adalah kader-kader terbaik di dunia waktu itu, ada yang dari Mesir, Turki, Persia, Palestina. Sebagian mereka adalah ahlul bait. Dikirim ke nusantara, menaklukan Jawa. Mereka sampai ke Jawa dan melihat kondisi masyarakat waktu itu. Mereka berembug, bagaimana cara dakwah paling efektif tuk mengkampayekan ISLAM di tanah jawa.
Rakyat Jawa waktu itu kebanyakan penganut Hindu, Budha, kejawen, animisme, dinamisme. Salah satu budaya yang paling populer adalah pertunjukan cerita Mahabarata dan Ramayana. Bila ada pertunjukan itu, maka rakyat berbondong-bondong menonton. Pertunjukan waktu itu bukan seperti wayang seperti sekarang, konon meggunakan boneka.
Team Walisongo memang jenius, mereka berdiskusi membahas peluang dakwah dengan media pertunjukan tadi. Tapi dalam diskusi itu, ada perdebatan tentang melanggar syari/tidak menampilkan wujud sosok-sosok tokoh cerita tadi, juga bagaimana mengganti tokoh para dewa/tuhan.
Akhirnya dengan cerdik, mereka mencipta wayang kulit, dengan bentuk yang unik, tangan lebih panjang, badanya bengkok, lehernya panjang. Tak mirip manusia, tak seperti patung, tapi tetap indah. Pertunjukanya pun dibalik layar, yang dinikmati bayanganya, maka diberi nama wayang. Ceritanya pun sedikit diubah, seperti Puntadewa punya jimat kalimasada (kalimat syahadat), Bima punya kuku pancanaka (sholat 5 waktu), dll.
Walisongo menggelar pertunjukan wayang di samping masjid. Sebelum mulai, walisongo memukul bonang (ciptaan Sunan Bonang), sehingga rakyat berdatangan ke masjid. Sebelum masuk, meraka harus mengucap kalimat syahadat. Di gerbang masjid ada kolam pendek, agar rakyat yang masuk masjid mencuci kakinya. Sebelum pertunjukan, mereka diajak sholat dulu. Dalam cerita wayang itulah disisipi pesan-pesan dakwah Islam secara halus. Seperti lakon "Bimo Suci", yaitu petualangan Bima mencari tuhan.
Akhirnya, dakwah walisongo sukses. Rakyat pelan-pelan, tanpa terpaksa masuk Islam. Subhanallah.
Team Walisongo adalah team super kreatif, berhasil mengislamkan tanah jawa. Kita berhutang budi pada mereka yang telah mengislamkan nenek moyang kita, leluhur kita sehingga kita lahir sebagai seorang muslim.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah:
1. Pilih media dakwah yang mayoritas disukai masyarakat.
2. Ubahlah/modifikasilah dengan cerdik media tadi sehingga bisa menransfer pesan-pesan dakwah kita dengan tetap menjaga syari. Dan satu KUNCI SUKSESNYA: modifikasi anda harus lebih baik, lebih nyeni, lebih WOW dari aslinya sehingga orang suka dan respect.
Walisongo menawarkan pertunjukan wayang yang lebih bagus dari pertunjukan yang aslinya, sehingga mereka rela ke masjid, rela bersyahadat tuk melihat wayangnya walisongo. (Ilham QS. AN NAML: pelajari bagaimana kecerdikan Nabi Sulaiman mengislamkan ratu Balqis dan seluruh rakyatnya, Nabi Sulaiman mengubah singgasana kesukaan ratu balqis, dst.)
3. Pahamilah bahasa obyek dakwah. Orang jawa dan nusantara adalah orang yang tidak suka vulgar. Mereka adalah orang-orang timur yang santun dan pemalu. Mereka suka dan menerima bahasa-bahasa kiasan. Kiasan bahasa maupun benda. Maka ada dibuatlah kiasan jimat kalimasada, kiasan kuku pancanaka. Walisongo juga membuat kiasan dalam bentuk tembang, ada Tombo ati, ilir-ilir, ada gundhul-gundhul pacul, ada suluk, dll. Dalam kiasan benda, ada kupat (ngaku lepat), lontong (olone kotong) dalam tradisi idul fitri. Dan mereka suka sekali dengan kiasan-kiasan itu. Dan sampai sekarang 'Gen' suka kiasan itu masih tertanam kuat di orang jawa/nusantara. Belum tentu orang jawa dulu bisa masuk Islam bila walisongo berdakwah dengan vulgar. Yang PENTING disini adalah, PAHAMILAH GEN MANUSIA NUSANTARA.
***
KRITIK UNTUK PKS HARLEM SHAKE:
1. Pemilihan media dakwah sudah tepat. video harlem shake yang lagi ngetrend.
2. Modifikasi sudah lumayan oke. Masih kurang dibeberapa titik yang semestinya bisa dimaksimalkan.
a. Berhentinya para penari kurang serempak dan seketika ketika mendengar adzan.
b. Yang perlu di slow motion adalah adegan makmum yg sujud bersama (bukan imamnya), penonton video akan merasa dirinya adalah makmum.
3. Masih terlalu vulgar. Tidak mengapa muadzinya pake kaos I LOVE PKS. Tapi baiknya, ketika sudah sholat, semua (termasuk imam) pake baju yang netral, tidak perlu seragam/sama semua, tapi tidak perlu ada I LOVE PKS. Sebagai perlambang PKS, bendera PKS dan bendera merah putih di lokasi sholat sudah cukup, lebih tepat benderanya di samping atau belakang jamaah. Imam pake sarung dan peci sudah tepat, khas indonesia.
Kelemahan video ini adalah terlalu vulgarnya pesan I LOVE PKS. Bisa lebih diperhalus dengan kiasan-kiasan yang cerdik dan halus, nyeni, nyampe dan malah bikin respect orang yang belum kenal PKS.
Contoh kiasan cerdik adalah ketika Aa Gym menjelag pilgub jabar bilang sekarang ini banyak penjual obat, ada yg jual obat sakit kepala (bodrex-dede yusuf), ada obat kuat (kuku bima-rieke) dan abat sakit perut/maag (promag-demiz). Karena saya lagi sakit perut, maka sudah teranglah pilihan saya! gitu kata Aa Gym. Bener-bener cerdik, guyonan yang berkelas.
***
Monggo, dilanjut kreatifitasnya. dan sebaiknya tiap daerah punya tim kreatif sendiri, karena budaya tiap daerah lain-lain, sehingga media yang dipilih pun lain-lain.
Saya ada usul ada "stand up comedy" dari PKS. Lagi ngetrend lho. Buat guyonan yang segar dan mendidik. []
*kiriman via email
:: PKS PIYUNGAN | BLOG PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ::