KAIRO - Pemerintah Mesir untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 mengijinkan truk pembawa bantuan memasuki Jalur Gaza di Palestina melalui wilayahnya.
Konvoi truk tersebut dilaporkan membawa bantuan yang berasal dari Qatar dan memasuki Gaza melalui pintu perbatasan di Rafah pada, Sabtu (29/12/2012) waktu setempat.
Mesir sebelumnya mengikuti kebijakan pembatasan impor terhadap Palestina seperti yang juga dikenakan oleh Israel.
Namun Israel telah melonggarkan blokade mereka terhadap wilayah Gaza seiring dengan gencatan senjata yang telah mereka sepakati dengan Hamas.
Akibat blokade terhadap Jalur Gaza sejumlah bantuan dan barang akhirnya diselundupkan dari Mesir lewat jalur tersembunyi seperti melalui jaringan terowongan bawah tanah di kawasan itu.
Seorang pejabat keamanan Mesir seperti dikutip oleh kantor berita AP mengatakan pembukaan jalur untuk pengiriman bantuan ke Gaza dilakukan setelah sebelumnya berkonsultasi dengan pejabat Israel yang berada di Kairo, Kamis (27/12/2012) lalu.
Bantuan Qatar
Qatar telah menjanjikan bantuan sekitar 400 juta dollar AS atau Rp 3,8 triliun untuk membangun kembali Gaza lewat perbaikan sejumlah sekolah, jalan raya, rumah sakit dan rumah warga yang rusak akibat serangan Israel beberapa waktu lalu.
Pejabat Hamas mengatakan kebijakan Mesir mengijinkan masuknya bantuan dari Qatar melalui Rafah merupakan sebuah langkah yang positif.
"Kami berharap pemerintah Mesir akan membuka perbatasannya secara permanen bagi masuknya sejumlah barang sehingga warga kami bisa memenuhi kebutuhannya," kata Kepala Bagian Media Pemerintahan Hamas, Ehab al-Ghsain.
Pertikaian dengan Israel selama delapan hari pada bulan November lalu telah mengakibatkan warga di Jalur Gaza mengalami kesulitan dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Laporan menyebutkan ada 170 warga Palestina yang tewas akibat pertikaian bersenjata itu sementara di pihak Israel terdapat enam warga mereka yang tewas. [KOMPAS.com]
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia