Dedhi Suharto
@dedhi_suharto
Penulis buku Qur'anic Quotient & Negarawan Qur'ani- Bismillahirrahmanirrahim, sebagai muslim kita diajarkan utk memulyakan semua nabi tanpa membeda2kannya, sebagaimana QS 2:285.
- Itu mengandung pengertian bahwa pr rasul itu berjama'ah, sebagian merupakan bagian yang lainnya. Mereka adalah "Allah idol".
- Nah tentu saja sebagai pribadi yang unik mereka memiliki kelebihan masing-masing, yg diantaranya dikonfirmasi oleh Al Qur'an.
- Lima nabi di antaranya dikonfirmasi sebagai ulul azmi, yaitu nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad SAW.
- Dan dari kelima nabi ulul azmi, 2 di antaranya dikonfirmasi oleh QS 33:21 dan QS 60:6 sebagai uswatun hasanah (teladan baik).
- Hanya Rasulullah Nabi Muhammad SAW brsama Nabi Ibrahim AS yg Al Qur'an mngkonfirmasi keteladanan keduanya & kita di minta meneladaninya.
- Ini menunjukkan bahwa keteladanan kedua nabi tsb (Rasulullah SAW & Ibrahim AS) telah memiliki kualitas keteladanan yang super.
- Dan karenanya, kita diminta becermin minimal 5 kali sehari dgn bershalawat kepada Rasulullah & Nabi Ibrahim AS beserta keluarga mereka.
- Saat2 menunaikan shalat lima waktu kita disyari'atkan becermin dg kteladanan keduanya. Bershalawat kpd kedua uswatun hasanah.
- Nah kali ini kita fokus kepada salah satu dari Teladan yg Baik (uswatun hasanah), yaitu Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
- Secara umum gmbaran kepribadian Rasulullah SAW sbgm Ibrahim AS persis seperti yg digambarkan QS Ibrahim 24-25, yaitu spt Pohon yg Baik.
- Akarnya mnghujam ke dlm bumi, dahannya mnjulang ke langit, & beri buah di sgla musim. Rasulullah pribadi kokoh, pengayom, & pemberdaya.
- Begitu hebat kepribadian Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Aisyah ra ktka ditanya ttg akhlaqnya merujuk kpd sumbernya: akhlaqnya Al Qur'an...
- Dg kepribadian Rabbani yg mewujud dlm bntuk Pohon yg Baik, Rasulullah SAW tlh mnunjukkn kelasnya dlm mnyinari dunia dg akhlaq agungnya.
- Tdk ada satu pun lawannya yg membenci kepribadian Rasulullah SAW. Mereka hanya benci dgn risalah Islam yg mengancam kepentingan mereka.
- Bahkan mereka tetap menitipkan barang2 kepada sang Al Amin Rasulullah, meskipun Nabi Muhammad SAW akan hijrah ke Madinah.
- Krna itu, begitu manusia bisa lepas dari kepentingan pribadinya, mereka tersedot u memeluk Islam dengan kesadaran krn akhlaq Rasulullah.
- Saya jadi teringat saat saya menyaksikan bule masuk Islam di Maryland, Amrik thn 2010. Apa alasannya masuk Islam?
- Alasan masuk Islam: bule itu melihat komunitas muslim Indonesia memiliki akhlaq yg menarik. Ini krn mereka meneladani Rasulullah SAW.
- Akhlaq Rasulullah SAW ini menjadi pemikat umat selain risalah Islam sendiri sgt berpihak kepada kemanusiaan dan ajarannya yg modern.
- Sebagai pemimpin Rabbani, Rasulullah SAW tampil dengan persamaan dan kebersamaan. Karenanya beliau sebut pengikutnya sebagai: SHAHABAT.
- Berbeda dgn sebutan murid, SHAHABAT mengandung pengertian MURID+GURU sekaligus. Karenanya mereka tak sungkan "menasihati" Rasulullah.
- Sejarah mencatat Umar ra pernah "menasihati" Rasulullah dlm urusan tawanan. Dan Al Qur'an mengkonfirmasi "nasihat" Umar ra itu benar.
- Bahkan wanita2 yang disangka lemah, ternyata dalam Islam bisa "menasihati" Rasulullah SAW. Seperti Ummu Salamah ra, istri beliau.
- Ketika para shahabat "memboikot" perintah tahallul, Ummu Salamah ra "menasihati" Rasulullah u tidak hanya perintah tetapi beri teladan.
- Rasulullah SAW menerima nasihat, beliau keluar kemah, menyembelih qurban dan bertahallul. Shahabats melongo, dan langsung meneladani.
- Begitulah pemimpin Rabbani. Rasulullah mau belajar dari para shahabatnya, bahkan yg wanita, selain beliau selalu mengajarkan kebaikan.
- Mengenang itu semua, tweeps, tak kuasa air mata ini menetes. Rasulullah, terima kami sebagai "shahabat2"mu ya, Nabi!
- Kemuliaanmu tak akan pernah tertandingi, wahai Rasulullah SAW! Karenanya umat memuliakan kelahiranmu meski kau tak pernah menyuruhnya.
- Air mata menetes deras. Tak kuasa saya melanjutkan twit ini...
- Itulah Rasulullah SAW yang menerapkan akhlaq agung dengan berlemah lembut terhadap para shahabatnya: memohonkan ampun dan bermusyawarah.
- Saat perang khandaq, beliau "menerima" pendapat Salman ra untuk mnggali parit. Saat prg Uhud beliau juga menerima hasil syura.
- Lalu bagaimana terhadap lawannya atau yg belum jadi shahabatnya? Rasulullah SAW melaksanakan akhlaq QS 41 ayat 34. Lemah lembut juga.
- Pernah ada yg kencing (maaf) di Masjid, bukannya dimarahi tetapi Rasulullah SAW hanya perintahkan guyur air lantai yg terkena najis.
- Pernah Suraqah yg hendak membunuh Rasulullah SAW terjatuh. Suraqah tidak dibunuh, melainkan beliau bebaskan asal mau kembali ke Mekah.
- Bahkan seorang yahudi yg selalu mengganggu, tatkala yahudi itu sakit Rasulullah SAW tetap menjenguknya. Hg anak yahudi itu masuk Islam.
- Bila terhadap musuhnya beliau lembut, demikian juga terhadap shahabatnya, tentu Rasulullah SAW lebih baik lagi kepada keluarganya.
- Oleh karena itu, sbg umat Rasulullah SAW kt prlu meneladani berlaku baik kpd sesama muslim, juga kpd non muslim, trlebih kpd keluarga.
- Dengan demikian kita telah menjadi seorang muslim yg baik seperti Pohon yang Baik sebagaimana Rasulullah SAW.
- Agar kita semakin terinspirasi dengan sosok Rasulullah SAW yang agung, mari kita ikuti detik-detik terakhir hidupnya.
- Tibalah detik-detik terakhir hidup beliau. Aisyah ra menarik tubuh Rasulullah SAW ke pangkuannya.
- Aisyah ra: "Abdurrahman bin Abu Bakar masuk ke dalam sambil memegangi siwak. Saat itu aku merengkuh tubuh Rasulullah SAW..."
- Aisyah ra: "Kulihat Rasulullah SAW melirik ke siwak di tangan Abdurrahman. Aku tahu beliau amat suka siwak..."
- Aisyah ra: "maka aku bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Apakah aku boleh mengambil siwak itu untukmu?' Beliau mengiyakan..."
- Beberapa hari sebelum di pangkuan Aisyah ra, Rasulullah sempat memanggil putrinya Fathimah ra di waktu dhuha.
- Fathimah ra: "Rasulullah SAW mmbisikiku bhw beliau akn meninggal dunia, aku menangis. Lalu beliau bisiki bhw aku yg pertama menyusul.."
- Fathimah ra:"..maka akupun tersenyum. Aku berkata kepada beliau, 'alangkah menderita engkau wahai ayah!'"
- Fathimah ra: "Rasulullah SAW menjawab, 'Tiada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini'"
- Rasa sakit Rasulullah SAW semakin bertambah berat.
- Dalam keadaan sakit, Rasulullah SAW masih memikirkan umatnya: "Umatku.. umatku.. umatku.."
- Beliau juga memberikan nasihat kepada para shahabat: "Shalat.. Shalat.. dan (perhatikan) budak-budak yg kalian miliki."
- Kembali kita pd episode Rasulullah SAW di pangkuan Aisyah ra. Seusai bersiwak beliau mngangkat tngan atau jari2, mngarahkan pandangan..
- .. ke arah langit2 rumah dan kedua bibir beliau bergerak2. Aisyah ra masih mendengar sabda Rasulullah SAW saat itu...
- Rasulullah SAW: "Bersama orang2 yg Kau beri nikmat atas mereka dari (golongan) nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin."
- Rasulullah: "Ya Allah, ampunilah dosaku & rahmatilah aku. Pertemukan aku dg Kekasih Yg Maha Tinggi, ya Allah, Kekasih Yg Maha Tinggi."
- Kalimat yg terakhir itu diulang hingga 3 kali yg disusul dgn tangan Rasulullah SAW yg melemah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un...
- Rasulullah SAW meninggal pada waktu dhuha hari Senin 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 Hijriah dgn usia 63 tahun lebih 4 hari.
- Kabar kesedihan langsung menyebar. Seluruh pelosok Madinah berubah menjadi muram ketika mendengar Rasulullah SAW meninggal.
- Umar ra yang biasanya tegar tak kuasa mengangkat kedua kakinya hingga terduduk ke tanah saat meyakini Rasulullah SAW meninggal.
- Seorang shahabat menyingkirkan tempat tidur di mana Rasulullah SAW meninggal dunia, lalu menggali lahat persis di bwh tempat tidur itu.
- Orang2 masuk ke dalam bilik secara bergiliran, 10 org 10 org u menshalati jenazah Rasulullah SAW. Pertama, keluarga~>muhajirin~>anshar.
- Setelah kaum laki-laki, lalu kaum wanita, kemudian disusul anak-anak menshalati Rasulullah SAW.
- Semua itu dilaksanakan sehari penuh pada hari Selasa. Lalu Rasulullah SAW dikuburkan pada malam rabunya.
- Ya, Rasulullah SAW, tiada seorang pemimpin sebaik engkau. Tiada seorang manusia seagung engkau. Kami kehilanganmu ya, manusia pilihan...
- Menetes air mata kami mengingatmu. Sudilah kau jadikan kami sebagai "para shahabatmu", wahai Nabi SAW, wahai Rasulullah....
________________________________________________________