by Akmal Burhanuddin*
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
Potongan ayat tsb menjadi acuan bahwa sejarah pasti akan terulang walau dg pelaku dan tokoh yg berbeda. Pertarungan ideologi antara Fir'aun dan Musa, pertempuran haq dan bathil yg ditokohkan Thalut dan Jalut atau yg kita kenal dg GOLIAT sedang terjadi dan akan terus terjadi selama panggung sejarah masih ada.
"Dan demikianlah hari-hari (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia...," kata Alloh (QS 3:140).
Pertarungan ideologi dan pertempuran haq dan bathil kini Alloh perlihatkan di Mesir dg cara yg lain. Penguasa zhalim seperti Mubarak yg berkuasa selama 30th akhirnya tumbang dg kehinaan. Selama masa berkuasanya tidak pernah memihak kpd syariat Allah. Para pendakwah dan aktifis islam menjadi bulan bulanan kekejamannya. Jangankan ikhwanul muslimin yg menjadikan politik sbg salah satu bagian dari dakwahnya, gerakan islam macam jamaah tabligh yg menekankan pembinaan akhlak atau jamaah salafiah yg lebhi memfokuskan kajian kitab, saja tdk dibiarkan bebas oleh mubarak dalam menjalankan misi dakwahnya.
Kini, ketika skenario sejarah sdg berjalan, Sang Sutradara kehidupan mengharuskan Mubarak mengakhiri perannya dg kehinaan -watanzi'ul mulka, wa tudzillu man tasya-.
Kekuasaan yg dibanggakan, kini tak ada apa-apanya. Usianya uzur yg penyakitan harus mendekam dibalik jeruji besi. Itulah balasan bagi yg memenjarakan dan menyiksa hingga mati para pewaris nabi. Harta benda yg dikumpulkan dan dilarikan keluar negeri tdk ada artinya lagi, apalagi kini mulai dibekukan aset ilegal tsb.
Bisa jadi, skenario yg sama yang sedang dimainkan Sang Sutradara Kehidupan akan diberikan kpd pemeran utama bernama Mohamed El Baradei, mantan ketua IAEA PBB yg tlah membuka jalan bagi AS utk menjajah Irak dan mengeksekusi mati Saddam Hussein. Pemilik televisi swasta penebar fitnah dan ketua partai dustur yg sekuler inipun tidak segan-segan menjegal syariat Alloh ditegakkan dlm tataran negara. Bahkan Baradei tak segan-segan mengundang AS dan Eropa utk menjegal pemberlakuan konstitusi baru mesir yg pro syariah. Baradei berharap dapat menjadi presiden Mesir stelah Morsi dapat digulingkan melalui kudeta internasional.
Baradei tidak sendirian, tokoh sekuler, liberal, kroni mubarak, sosialis nasseris, hingga kafir koptik spt Hamden Sabbahi, Amr Mousa, Tovik Ukasyah bergandengan tangan menolak syariat islam.
Mereka bagaikan Haman dan para pembantu firaun lainnya yg terang-terangan menolak dialog dan mengabaikan kebaikan yg disampaikan Nabi Musa.
Sabtu 22 Desember 2012 (saat digelarnya Referendum terakhir) menjadi saksi bagi rakyat mesir dan dunia internasional, bahwa publik mesir masih menginginkan islam sbg aturan kehidupan bagi negaranya. Para penolak syariat islam akan menjadi Sampah Sejarah dan dihinakan generasi yg akan datang.
wallahu a'lam
Ahad, 23 Desember 2012
-di bis Primajasa perjalanan ke Garut-
CATATAN (ed):
Hasil perhitungan Referendum tahap kedua: 6553 TPS dari total 6724 (97%) yang mendukung Konstitusi YES 71% (5,749,743) NO 29% (2,343,247). Pro Konstitusi dan Pro Mursi menang telak.
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia