Bandung - Perekonomian Jabar pada triwulan III/2012 mengalami pertumbuhan sebesar 6,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut sebagian besar terdorong dari tingkat konsumsi masyarakat yang terbilang tinggi.
"Perekonomian Jabar
tumbuh positif sekitar 6,31%," ujar Kepala Bidang Neraca Wilayah dan
Analisis Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Ade Rika Agus kepada wartawan
di kantornya, Jalan PHH Mustopha, Kota Bandung, Senin (5/11/2012).
Dia
menjelaskan pertumbuhan ekonomi Jabar diukur dari (PDRB) triwulan
III/2012 berdasarkan harga berlaku yang mencapai Rp246,25 triliun
sedangkan harga konstan sebesar Rp93,02 triliun.
Dari sisi
lapangan usaha, katanya, terdapat tiga industri yang mengalami
pertumbuhan tertinggi yakni sektor industri pengolahan sebesar 35,16%,
perdagangan hotel & restoran 23,81%, dan pertanian 11,82%. Sedangkan
dari sisi penggunaan, pembentuk PDRB sebagian besar dari konsumsi rumah
tanggan termasuk lembaga non profit sebesar 58,47%, konsumsi pemerintah
8,51%. Kemudian diikuti, ekspor ke luar wilayah sebesar 34,25% dan
komponen pengurangan (impor) 28,27%.
"Konsumsi penduduk jabar sangat dominan dibandingkan provinsi lainnya," katanya.
Lebih
lanjut dia menuturkan dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi
Jabar didukung peningkatan semua sektor. Pertumbuhan tertinggi terjadi
pada sektor konstruksi 14,8%, pengangkutan dan komunikasi 14,58%.
Sedangkan sektro pertanian dan sektor pertambangan & penggalian
tumbuh negatif masing-masing 0,9% dan 3,36%.
"Nilai impor hanya Rp29,5 triliun namun naik 5,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," pungkasnya. [inilah.com]
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia